Indikasi Curang, Ombusdman Panggil Kepala Sekolah

Reporter

Editor

Eni Saeni

Selasa, 16 Juli 2013 22:34 WIB

Suasana belajar mengajar dengan menerapkan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di SMAN 2 Surabaya, Jatim, Rabu (9/1). ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Bandung -Ketua Perwakilan Ombudsman Jawa Barat, Haneda Srilastoto segera melakukan investigasi terkait laporan pelanggaran pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Salah satu langkahnya adalah dengan memanggil satu persatu kepala sekolah di Kota Bandung yang terindikasi melanggar untuk dimintai keterangan.

Ombudsman banyak laporan mengenai tidak transparannya informasi PPDB di sekolah-sekolah di Kota Bandung. Menurut Ketua Komisi Informasi Provinsi (KIP) Jawa Barat, Dan Satriana laporan tersebut menjadi langganan bagi Ombudsman di setiap tahun ajaran baru. Karena itu KIP akan mengirimkan surat himbauan kepada sekolah dan Dinas Pendidikan agar terbuka dalam menginformasikan hasil PPDB.

"Kalau sekolah tidak mau terbuka, maka masyarakat yang merasa dirugikan berhak mempidanakan kepala sekolah atau kepala disdik kota Bandung kepada kepolisian," ujar Dan. Sebab menurut dia, pelanggaran tersebut sudah diatur pada UU KIP Pasal 52 UU 14/2008. Undang-undang itu mengatur tentang informasi kepada publik, dari pihak badan publik.

Karena itu KIP, kata Dan, telah memutuskan secara yurisprudensi (putusan majelis hakim agung di mahkamah agung), agar sekolah bersikap transparan memberikan informasi PPDB.

Sementara itu, Koalisi Pendidikan Jawa barat (KPJB) dan Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) membawa berkas-berkas terkait sekolah-sekolah yang terindikasi melakukan pelanggaran PPDB jalur akdemik untuk dillaporkan ke KIP Jabar dan Ombusdman Perwakilan Jabar hari ini.

Ketua BMPS Kota Bandung, Said M. Sediohadi, melaporkan empat indikasi pelanggaran pada proses PPDB tahun ini. Yakni, i tidak berorientasinya sekolah pada peningkatan mutu pendidikan, tidak mengacunya sekolah pada prinsip transparansi, sekolah tidak melaksanakan prinsip berkeadilan, dan sekolah tidak melaksanakan prinsip berkelanjutan. "Jika ini terus terjadi, kasihan generasi penerus bangsa, dimana para putra bangsa sudah didik dengan cara curang," ujar Said.

Koordinator Koalisi Pendidikan Jawa Barat, Iwan Hermawan mengungkapkan temuannya tahun ini, yakni indikasi membengkaknya rombongan belajar semua sekolah negeri di Bandung dalam PPDB. "Yang seharusnya 9 rombongan belajar, fakta di lapangan jadi 10-11 rombongan belajar," katanya.


PERSIANA GALIH

Berita terkait

Biaya Pendidikan Pilot di 5 Sekolah Penerbangan, Tembus Rp 1,8 M

15 Agustus 2023

Biaya Pendidikan Pilot di 5 Sekolah Penerbangan, Tembus Rp 1,8 M

Biaya pendidikan pilot berkisar Rp500 jutaan sampai Rp1,8 miliar tergantung jenis lisensi, meliputi Lisensi Pilot Pribadi (PPL) hingga Lisensi Pilot Komersial (CPL)

Baca Selengkapnya

Cara Daftar PIP Kemendikbud 2023, Cek Syarat dan Besaran Bantuannya

6 Juli 2023

Cara Daftar PIP Kemendikbud 2023, Cek Syarat dan Besaran Bantuannya

Simak cara daftar PIP Kemendikbud 2023 di sini.

Baca Selengkapnya

BSU Tahap Empat Cair, Perencana Keuangan Ingatkan Pemenuhan Kebutuhan sebagai Prioritas

4 Oktober 2022

BSU Tahap Empat Cair, Perencana Keuangan Ingatkan Pemenuhan Kebutuhan sebagai Prioritas

Perencana Keuangan mengatakan dana BSU mestinya difokuskan untuk bisa mengatasi kewajiban dulu, seperti untuk kurangi utang dan biaya anak sekolah.

Baca Selengkapnya

Tips Menyiapkan Dana Pendidikan Anak dalam Setahun

3 Agustus 2020

Tips Menyiapkan Dana Pendidikan Anak dalam Setahun

Biaya sekolah semakin mahal, apalagi swasta. Untuk itu, orangtua perlu menyiapkan dana pendidikan lebih awal. Begini caranya.

Baca Selengkapnya

Susul Gopay, OVO Juga Siap Layani Pembayaran SPP

19 Februari 2020

Susul Gopay, OVO Juga Siap Layani Pembayaran SPP

OVO menyatakan siap menyusul pesaingnya, Gopay, untuk melayani pembayaran biaya sekolah alias SPP.

Baca Selengkapnya

Jadi Kenyataan, Kini Bayar SPP Benar-benar Bisa Pakai Gopay

17 Februari 2020

Jadi Kenyataan, Kini Bayar SPP Benar-benar Bisa Pakai Gopay

Kini, biaya sekolah seperti SPP bisa dibayar dengan Gopay melalui fitur Gojek GoBills.

Baca Selengkapnya

Kiat Jessica Iskandar Mengumpulkan Biaya Sekolah Anak

7 Desember 2018

Kiat Jessica Iskandar Mengumpulkan Biaya Sekolah Anak

Meski baru berusia 4 tahun, anak Jessica Iskandar sudah punya penghasilan sendiri yang cukup besar sehingga cukup untuk biaya sekolahnya nanti.

Baca Selengkapnya

Biaya Sekolah Anak Mahal, Ini yang Dilakukan Eriska Rein

28 November 2018

Biaya Sekolah Anak Mahal, Ini yang Dilakukan Eriska Rein

Untuk mengantisipasi biaya sekolah anak yang mahal, Eriska Rein mengaku sudah mempersiapkan segalanya sejak dini.

Baca Selengkapnya

BI: Tingginya Inflasi Inti Disebabkan Biaya Sekolah

3 Agustus 2018

BI: Tingginya Inflasi Inti Disebabkan Biaya Sekolah

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan inflasi inti pada Juli 2018 sebesar 0,41 persen.

Baca Selengkapnya

Bekasi Batal Berikan Dana Hibah Pendidikan ke Jawa Barat

10 Agustus 2017

Bekasi Batal Berikan Dana Hibah Pendidikan ke Jawa Barat

Dana hibah sebesar Rp 40 miliar untuk membantu biaya pendidikan SMA/SMK dari Pemerintah Kota Bekasi batal diberikan ke provinsi Jawa Barat.

Baca Selengkapnya