TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kasus korupsi simulator kemudi uji Surat Ijin Mengemudi (SIM) Irjen Djoko Susilo akan menjalani sidang lanjutan, Selasa 16 Juli 2013. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan 16 saksi untuk perkara ini.
Jumlah saksi yang demikian banyak ini dikeluhkan pengacara Djoko Susilo, Teuku Nasrullah. "Saksi yang begitu banyak dalam satu hari tidak mengenakkan," katanya. Dia beralasan, sidang yang berjalan lama dan melelahkan akan membuat kliennya yang sedang menjalankan ibadah puasa, terganggu.
Selain itu, sebagai pembela, Nasrullah juga mengaku rugi. Soalnya, dia dan tim pengacara perlu melakukan banyak persiapan, baik dokumen hingga mempelajari materi.
"Kami babak belur menyiapkan materi, dari kemarin sore sampai subuh ini," cerita Nasrullah.
Dia mengaku bisa saja minta tak semua saksi dihadirkan. Tapi konsekuensinya sidang akan dilanjutkan pada hari lain. Padahal, Djoko Susilo ingin sidang segera selesai.
Mantan Kepala Korps Lalu Lintas Inspektur Jenderal Djoko Susilo didakwa terlibat dalam kasus korupsi dan pencucian uang dalam kasus ini. Djoko diduga menyelewengkan kewenangannya untuk mengatur agar PT Citra Mandiri Metalindo Abadi memenangi proyek simulator mengemudi. KPK mengumumkan kerugian negara sekitar Rp 100 miliar dari total nilai proyek Rp 196,8 miliar.
