Personel TNI dengan perlengkapan penindak huru hara memperketat pengamanan di halaman Lapas Klas I Tanjung Gusta, Medan, Sumut (12/7). Pengamanan penjara diperketat guna mengantisipasi terjadinya kerusuhan kembali. ANTARA/Septianda Perdana
TEMPO.CO, Medan--Situasi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Medan, Sumatera Utara, Jumat petang 12 Juli 2013 berangsur pulih. Ratusan personil TNI, petugas penjara dan ibu-ibu Dharma Wanita Kanwil Hukum dan Hak Asasi Manusia bahu membahu membersihkan puing-puing kerusuhan yang terjadi sejak kemarin malam hingga dinihari tadi.
Meski situasi berangsur pulih, namun penjagaan masih dilakukan personil Kavaleri Kodam I/ Bukit Barisan bersama Brigade Mobil Polda Sumut. Pantauan Tempo, seluruh bagian depan ruangan gedung LP Tanjung Gusta yang dijebol narapidana ditutup dengan seng dan teralis besi yang diturunkan dari truk BK 9276 XN, untuk mencegah tanahan kabur.
Tumpukan kayu sisa kerusuhan satu persatu disingkirkan petugas lembaga. Bahkan petugas wanita ikut mengangkat material sisa kebakaran hebat yang menewaskan dua petugas penjara yakni Bona Hotman Situngkir, Kepala Seksi Registrasi dan Hendra Niko Naibaho staf Seksi Registrasi.
Insiden di Lapas Tanjung Gusta terjadi pada Kamis, 11 Juli 2013. Penjara tersebut dibakar oleh para narapidana yang kesal dengan pemadaman aliran listrik sehinggga persediaan air habis. Para penghuni lapas pun berontak dan menjebol pintu utama. Sebagian dari mereka lalu membakar ruang kantor sipir dan kabur dan narapidana lainnya menuntut keadilan pemberian remisi terutama kepada narapidana pelaku terorisme.