Harga Buku Kurikulum 2013 Cuma Rp 7.300

Reporter

Kamis, 11 Juli 2013 09:53 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh memperkenalkan buku baru Kurikulum 2013. Berbeda dengan buku pengajaran pada kurikulum sebelumnya, buku yang digunakan dalam Kurikulum 2013 berbasis kegiatan.

Dengan begitu, menurut Nuh, anak didik dapat mempraktekkan langsung apa yang diajarkan. Harga buku yang ditetapkan pun lebih ekonomis. "Ini harganya hanya Rp 7.300 sudah sampai ke sekolah. Berwarna, lagi. Kalau dulu, bisa Rp 32 ribu," kata Menteri di depan ratusan guru sekolah dasar Rabu (10/7).

Buku yang diberikan kepada anak didik kelas I SD ada 5 jenis, terdiri atas 4 buku bertema dan 1 buku agama. Saat ini buku-buku tersebut masih dalam proses distribusi. "Kalau untuk anak kelas I, gratis. Tapi untuk SMP, SMA, dan SMK, dipinjamkan.”

Selain itu, dengan adanya Kurikulum 2013, efisiensi penggunaan buku terutama di bawah kelas III juga dapat dilakukan. Buku-buku ini juga tidak memiliki hak cipta. Kondisi ini memungkinkan sekolah yang tidak terdaftar atau sekolah mandiri membelinya dengan bebas.

“Tapi pemakaiannya tetap tidak boleh membebani anak didik. Guru-guru juga harus dilatih terlebih dahulu,” ujarnya. Nuh mengatakan penerapan kurikulum ini terus diawasi, bahkan pendamping pun akan turun langsung ke sekolah hingga September.

Ia menambahkan, kurikulum yang akan diberlakukan pada 15 Juli 2013 ini menerapkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) terlebih dulu. "Proses ini ibarat ingin membuat baju, ditentukan dulu hasilnya, baru dirumuskan caranya," katanya.

Dalam penerapannya, Kurikulum 2013 tidak dilakukan serentak di semua kelas. Hanya anak didik yang duduk di bangku kelas I, IV, VII, dan X yang menerimanya. Melalui kurikulum baru ini, diharapkan intelektualitas dan karakter murid bisa berkembang.

Andreas Tambah, Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Pendidikan, menilai penerapan Kurikulum 2013 belum matang. Hal ini akibat kurangnya persiapan serta antisipasi yang dilakukan pemerintah. Ia mengakui, buku Kurikulum 2013 bisa didapatkan pula oleh sekolah yang tidak menerapkan Kurikulum 2013. Materi pembelajaran pun bisa diunduh via Internet.

Namun pemerintah dianggap luput memperhatikan pendidik yang tinggal di daerah pelosok dan dengan akses Internet yang sulit. Belum lagi, kurikulum ini hanya diterapkan untuk anak didik di kelas I, IV, VII, dan X.

KARTIKA CATUR

Berita terkait

Jawab Permendikbud yang Baru, Kepala Pusdiklat Kwarnas: Pembinaan Pramuka Tetap Kuat

33 hari lalu

Jawab Permendikbud yang Baru, Kepala Pusdiklat Kwarnas: Pembinaan Pramuka Tetap Kuat

Penilaian ini berbeda dari pernyataan sikap Sekretaris Jenderal Kwarnas Gerakan Pramuka periode 2018-2023, Mayjen TNI (Purn) Bachtiar Utomo.

Baca Selengkapnya

Ketua Kwarda Ini Setuju Pramuka Tidak Wajib di Sekolah, Kenapa?

35 hari lalu

Ketua Kwarda Ini Setuju Pramuka Tidak Wajib di Sekolah, Kenapa?

Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan pun dianggapnya rancu dengan Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila.

Baca Selengkapnya

Peraturan Baru Menteri Nadiem Soal Pramuka, Kemendikbudristek Tegaskan Ini

35 hari lalu

Peraturan Baru Menteri Nadiem Soal Pramuka, Kemendikbudristek Tegaskan Ini

Penjelasan menyusul hangatnya perbincangan mengenai Pramuka beberapa hari belakangan menyusul terbitnya Peraturan Mendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Apa Arti P5 dalam Kurikulum Merdeka? Ini Tujuan, Prinsip, dan Manfaatnya

22 Agustus 2023

Apa Arti P5 dalam Kurikulum Merdeka? Ini Tujuan, Prinsip, dan Manfaatnya

Apa itu P5 dalam Kurikulum Merdeka?

Baca Selengkapnya

Membedah Struktur Kurikulum Merdeka Tingkat SMA Sederajat

6 Agustus 2023

Membedah Struktur Kurikulum Merdeka Tingkat SMA Sederajat

Kurikulum Merdeka dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknoligi pada tahun 2022 sebagai pengganti kurikulum 2013.

Baca Selengkapnya

Menengok Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah dan Kendalanya

20 Juli 2023

Menengok Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah dan Kendalanya

Implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah memiliki sejumlah kendala di lapangan. Di antaranya adalah tidak semua guru mau move on.

Baca Selengkapnya

Rincian Kurikulum Merdeka dan Tujuan Penerapannya

13 Juli 2023

Rincian Kurikulum Merdeka dan Tujuan Penerapannya

Kurikulum Merdeka merupakan konsep pembelajaran bertujuan mendalami dan mengembangkan minat serta bakat masing-masing siswa.

Baca Selengkapnya

Menilik Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

12 Juli 2023

Menilik Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

Terdapat beberapa perbedaan dari Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

Baca Selengkapnya

Jeroan RUU Sisdiknas: Perbedaan Sisdiknas dan Kurikulum di RUU Sisdiknas

30 Agustus 2022

Jeroan RUU Sisdiknas: Perbedaan Sisdiknas dan Kurikulum di RUU Sisdiknas

RUU Sisdiknas yang diajukan oleh Kemendikbudristek memuat beberapa perbedaan tentang Kurikulum dan Sisdiknas. Simak penjelasannya

Baca Selengkapnya

PTM 100 Persen, Guru Diimbau Lakukan Asesmen Diagnostik Siswa

17 Juli 2022

PTM 100 Persen, Guru Diimbau Lakukan Asesmen Diagnostik Siswa

Hal itu perlu dilakukan guru karena selama masa pandemi peserta didik belajar berbeda-beda sehingga level kemampuannya beragam.

Baca Selengkapnya