TEMPO Interaktif, Jakarta:Kehadiran Wakil Presiden Hamzah Haz pada pelantikan presiden 20 Oktober sangat tergantung kehadiran Presiden Megawati Soekarnoputri. Pasalnya, selaku Wakil Presiden, Hamzah sangat tergantung pada perintah presiden. "Saya ini diundang sebagai wakil presiden, tergantung presidennya saja. Kalau presidennya hadir tentu saya harus hadir, tapi kalau presiden tidak hadir tentu wakil presiden tidak akan hadir," kata Hamzah Haz kepada wartawan di Kantor Pusat PPP Jakarta, Senin (18/10). Menurut Hamzah, Presiden Megawati tidak hadir karena berdasarkan perundang-undangan tidak ada keharusan seorang presiden hadir dalam pelantikan presiden baru.Meskipun demikian, Hamzah mendorong Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie untuk memberikan masukan kepada presiden. "Dari saya sendiri, tidak ada masalah, tergantung presiden," katanya.Untuk menunjukkan sikap pribadinya tersebut, Hamzah besok akan mengundang wakil presiden terpilih Jusuf Kalla ke kantor wakil presiden. Selain meninjau bakal kantornya tersebut, Jusuf Kalla juga akan diperkenalkan dengan staf sekertariat wakil presiden.Sekertaris Negara Bambang Kesowo mengatakan belum mengetahui apakah Presiden Megawati akan hadir dalam pelantikan atau tidak. Dia juga mengaku belum melihat undangan MPR yang ditujukan ke presiden. "Anda ini salah alamat, bertanya kepada saya, tanya saja langsung kepada presiden," katanya.Presiden terpilih, Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan dilantik MPR pada 20 Otober di Gedung DPR/MPR. Sejumlah pimpinan negara sahabat akan hadir diantaranya Perdana Menteri Australia John howard, dan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi. Sapto Pradityo - Tempo
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.