Manager Fuel Industry & Marine Marketing Pertamina Region III, Arief Priyanto, menjelaskan tentang mekanisme kerja mobil agen BBM non subsidi untuk melayani pembelian BBM non subsidi dalam jumlah kecil atau eceran, pada peluncuran mobil tersebut di Depo Pertamina Pengapon Semarang, Jateng, Senin (25/6). ANTARA/R. Rekotomo
TEMPO.CO, Semarang – Sekitar 350 pengemudi truk pengangkut bahan bakar minyak di depo PT Pertamina Pengapon, Kota Semarang, mogok kerja hari ini. Mereka menuntut hak dan biaya pengangkutan minyak yang selama ini mereka lakukan. "Kami minta transparansi termasuk biaya pengangkutan yang selama harus dibayarkan," kata Sujarwo, juru bicara pengemudi truk pengangkut BBM di depo Pertamina Pengapon Kota Semarang, Rabu 3 Juli 2013.
Sujarwo bersama rekan-rekannya mengaku terpaksa melakukan aksi mogok untuk menuntut kejelasan upah pokok, upah angkut dan jam kerja. "Sejumlah hak kami itu tak dibayarkan dengan transparan berapa dan hitunganya bagaimana," kata Sujarwo.
Aksi mogok itu mengakibatkan akstivitas distribusi BBM di depo Pengapon macet total, karena tak satu pun truk pengangkut minyak yang mau mengisikan BBM. Aksi berlangsung sejak pukul 05.00 hingga 11.00 WIB. Mereka kembali bekerja setelah menejemen depo berjanji memberikan ruang pembahasan pada waktu yang akan datang.
Perwakilan manajemen Depo Pertamina Pengapon, Totok, enggan komentar banyak kepada wartawan. Dia hanya menyatakan sedang mengupayakan negosiasi. "Mereka sudah mulai aktivitas setelah ditemui," kata Totok. Menurutnya, aksi mogok telah berhenti. "Untuk menghindari kelangkaan di stasiun pengisian," kata dia.