KBS Pernah Tukar 39 Satwa dengan Mobil

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 2 Juli 2013 16:16 WIB

Sejumlah petugas melakukan penyelamatan terhadap satwa Banteng (Bos javanicus) yang mengalami patah kaki di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jatim, Selasa (13/3). ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Surabaya - Kebun Binatang Surabaya menukar 39 satwa dengan kendaraan operasional berupa sebuah mobil Toyota Kijang Innova dan sebuah motor. Penukaran dilakukan karena puluhan satwa tersebut over populasi di KBS. "39 satwa itu ditukar dengan kendaraan operasional yang kita butuhkan," kata Humas KBS, Agus Supangkat pada Tempo, Selasa, 2 Juli 2013.

Sebanyak 39 satwa itu terdiri dari 11 jenis, yaitu 10 ekor pelikan kacamata, 4 ekor burung Petuk Padi hitam, 4 ekor burung Ibis Putih Kepala Hitam, 3 ekor rusa Bawean, 3 ekor kangguru tanah, 2 ekor banteng, 2 ekor orangutan, 4 ekor kambing gunung, 3 ekor kijang, 3 ekor sipatungga dan 2 ekor babirusa. Mereka dikirim menggunakan jalur darat ke Lembaga Konservasi Lembah Hijau di Bandar Lampung pada 29 Juni 2013 lalu.

Menurut Agus, Lembah Hijau merupakan lembaga konservasi baru sehingga belum memiliki satwa. Sedangkan KBS merasa perlu untuk mengurangi satwa yang berlebih sehingga penukaran pun dilakukan. "Kompensasinya kendaraan operasional itu, karena mereka belum punya satwa," kata Agus.

Penukaran ini memang bukan pertama kalinya. Sebelumnya, KBS juga memindahkan 49 satwanya ke Taman Satwa Mirah Fantasia Banyuwangi, awal Juni 2013. Hal ini dilakukan karena Mirah Fantasia telah membayar Rp 600 juta sebagai biaya angkut jerapah jantan yang didapat KBS dari Kebun Binatang Berlin. Satwa-satwa itu juga termasuk dalam daftar over populasi.

Agus memastikan, penukaran satwa itu atas seizin Tim Pengelola Sementara bentukan Kementerian Kehutanan yang di dalamnya juga terdapat unsur Kementerian Kehutanan, Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya.

Ke depan, penukaran satwa juga masih tetap dilakukan karena KBS masih kelebihan sejumlah spesies satwa. Harapannya KBS bisa mendapatkan satwa baru seperti Watusi banteng bertanduk panjang, Eland, dan jerapah betina.

Kepala BKSDA Jawa Timur Lutfi Achmad mengatakan lalu lintas satwa dengan cara ditukar memang diperbolehkan. Hanya saja, tukar-menukar itu harus dilakukan dengan syarat. Yaitu ditukar dengan sesama satwa atau barang dan mengantongi surat izin angkut yang dikeluarkan oleh BKSDA. Yang tidak boleh dilakukan adalah memperjualbelikan satwa. Hanya penangkaran yang diizinkan untuk memperdagangkan satwa. "Lalu lintas satwa harus ada persetujuan BKSDA. Kalau memperdagangkan nggak boleh, kecuali penangkaran," ujarnya.

AGITA SUKMA LISTYANTI



Topik Terhangat

Tarif Progresif KRL
|Bursa Capres 2014 |Ribut Kabut Asap| PKS Didepak?

Berita terpopluer:
Cara Kepolisian Tutupi Kasus Upaya Suap Anggotanya
Petinggi Polisi Minta Kasus Suap Tidak Bocor
Luthfi Hasan Tuding KPK Ingin Hancurkan PKS
Bupati Rote Bantah Roy Suryo Marah-marah di Hotel
Stasiun UI Masih Gunakan Tiket Kertas
Polisi: Laporan Wartawati Korban Perkosaan Janggal

Berita terkait

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.

Baca Selengkapnya

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.

Baca Selengkapnya

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.

Baca Selengkapnya

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

20 November 2017

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

10 September 2017

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.

Baca Selengkapnya

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

4 Juli 2017

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.

Baca Selengkapnya