Curhat Dada Rosada Soal Penetapan Tersangka

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 2 Juli 2013 06:45 WIB

Walikota Bandung, Dada Rosada. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Dada Rosada akhirnya muncul menemui wartawan setelah sempat lama tak terlihat menyusul penetapan dia sebagai tersangka kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia pun mengungkapkan perasaannya saat mendengar dari media ihwal dia menjadi tersangka.

"Perasaannya ya ada perasaanlah karena saya manusia. Ya, ada perasaan berat," ujarnya saat jumpa pers di Pendopo Kota Bandung, Senin malam, 1 Juli 2013. Dada menjelaskan, sebagai manusia, dirinya selama ini berupaya melakukan hal yang benar. Namun kesalahan tetap saja terjadi.

"Kesalahan itu bisa karena kesalahan sendiri. Bisa juga akibat kesalahan orang lain. Tapi apakah ini kesalahan (sendiri) yang bersangkutan atau kesalahan orang lain, saya akan ikuti proses hukum saja," kata Dada.

KPK menetapkan Dada sebagai tersangka kasus dalam dugaan suap Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bandung Setyabudi Tejocahyono pada Jumat, 28 Juni 2013. Dada menjadi tersangka kelima setelah Setyabudi, Asep Triana, Herry Nurhayat, dan Toto Hutagalung.

Sumber Tempo menyebutkan peningkatan status Dada lantaran Toto mengakui bahwa ia disuruh Dada mengumpulkan uang yang dipakai menyuap sejumlah hakim,
termasuk Setyabudi. Pengakuan Toto diperkuat dengan bukti dan petunjuk lain, termasuk rekaman percakapan antara Dada dan Toto sehari sebelum penangkapan Setyabudi.

Dada memastikan, selama ini dia selalu kooperatif mengikuti proses penyidikan di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi. "Untuk selanjutnya (setelah jadi tersangka), saya juga akan ikuti proses hukum. Proses hukum ini harus diikuti, dihargai."

Namun Dada emoh menjawab saat ditanya tentang peribadinya apakah dia merasa penetapan tersangka itu layak atau tidak. "Kalau itu saya nggak menjawab. Saya nggak berwenang lah menjawab soal (kelayalakan itu),"kata Walikota Bandung sejak 2003 lalu itu..

Dada juga emoh membeberkan materi kasus suap terkait perkara dugaan korupsi dana bantuan sosial yang tengah dihadapinya. Ia menyarankan untuk menanyakan soal kasus itu kepada penasehat hukumnya, Abidin. "Silakan tanya Pak Abidin karena dia juga siap menjawab pertanyaan wartawan,"kata dia.

Diluar soal itu, Dada juga menjelaskan kegiatan dia akhir pekan lalu, terutama setelah tersiar berita penetapan sebagai tersangka. "Saya tidak kabur atau menghilang. Karena tidak janji dengan siapapun, saya jalan-jalan keliling kota ternyata macet. Saya makan di luar (rumah),"kata dia.

ERICK P. HARDI

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 hari lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

1 hari lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

2 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya