TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal Rukman Ahmad, menyatakan dirinya tidak menerima laporan adanya kekacauan dalam sidang perdana kasus Cebongan pada Kamis, 20 Juni lalu. "Berdasarkan yang diinformasikan kepada kami, persidangan berjalan lancar," kata Rukman saat dihubungi Tempo pada Ahad, 23 Juni 2013.
Sebelumnya, anggota Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, Teguh Soedarsono, menilai keributan yang terjadi selama sidang perdana kasus pembunuhan empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, merupakan bentuk intimidasi terhadap para saksi yang akan memberikan keterangan.
"Seperti yang terlihat di media massa juga, persidangan terlihat lancar," kata Rukman. Rukman mengatakan tidak laporan indikasi intimidasi dalam persidangan. "Dari hakim sendiri tidak ada laporan intimidasi dalam persidangan," kata Rukman.
Mengenai laporan LPSK, Rukman mengaku dirinya belum mendengar laporan kekacauan tersebut. Demikian pula dengan laporan bahwa Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang dihujat saat sidang. "Karena saya tidak tahu, saya tidak bisa komentar," kata Rukman.
Dalam sidang perdana tersebut, hadir kelompok pendukung 12 anggota Komando Pasukan Khusus yang menjadi terdakwa. Kelompok pendukung terdakwa berasal dari organisasi FKPPi, Pemuda Pancasila, Paksi Katon, dan Banser.
Kelompok pendukung menyatakan dukungannya kepada terdakwa yang mereka nilai telah membantu pemberantasan premanisme di kota Yogyakarta. "Yogyakarta merupakan ikon Kota Pelajar, ternyata dinodai oleh aksi premanisme. Hidup Kopassus," kata Donny P. Manurung, pendukung dari Forum Keluarga Putra Putri Purnawirawan Indonesia saat sidang perdana berlangsung.
ISMI DAMAYANTI
Topik Terhangat
Razia Bobotoh Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM
Berita Terpopuler
Persib vs Persija Batal, Bobotoh Blokir Pintu Tol
Basuki: Jakarta Bukan Hanya untuk Orang Kaya
Macet 'Gila' di Perayaan Ulang Tahun Jakarta
Berita terkait
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
15 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
15 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
17 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
17 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
17 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
17 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
17 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca SelengkapnyaSebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri
18 hari lalu
Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum
18 hari lalu
Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi
18 hari lalu
Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.
Baca Selengkapnya