TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kasus korupsi pengadaan simulator kemudi Djoko Susilo diduga menerima duit sumbangan dari PT Pura Baru Utama yang dikemas di dalam kardus. Duit itu dijemput oleh Bendahara Satuan Kerja Direktorat Lalu Lintas Polri Komisaris Legimo di Kudus, Jawa Tengah.
"Macam-macam Majelis, bisa kardus bekas makanan atau minuman," ujar Ketua Unit Produksi Pura Baru Maryadi saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa, 18 Juni 2013.
Maryadi mengungkapkan kisaran uang yang diberikan kepada Legimo adalah Rp 1,5 miliar sebanyak tiga kali dan Rp 1 miliar sekali yang masing-masing ditempatkan dalam kardus. Uang itu, kata Maryadi, diminta oleh Djoko Susilo untuk membantu kegiatan operasional Direktorat Lalu Lintas Polri pada 2009.
Dalam persidangan yang sama, Direktur Keuangan Yoyo Subagyo mengatakan, nilai tersebut tak langsung disetujui lantaran melewati toleransi keuntungan lima persen yang diharapkan Pura Baru dari total Rp 129 miliar pada proyek pengadaan bukti pemilik kendaraan bermotor dan surat tanda nomor kendaraan. "Jika Rp 12 miliar, kami bisa merugi," kata Yoyo.
Maryadi mengatakan direksi Pura Baru akhirnya menyetujui Rp 7 miliar dan duit itu diserahkan bertahap sepanjang 2009.
Dalam persidangan, Djoko Susilo selaku Direktur Lalu Lintas Badan Pembina Keamanan Polri membantah keterangan saksi-saksi. "Tidak benar saya meminta langsung Rp 12 miliar. Yang benar Legimo laporkan ke saya akan ada bantuan dari Pak Maryadi," ujar Djoko.
Pertimbangan MA Kabulkan PK Djoko Susilo Soal Pengembalian Hasil Lelang
8 Mei 2021
Pertimbangan MA Kabulkan PK Djoko Susilo Soal Pengembalian Hasil Lelang
Jakarta - Mahkamah Agung (MA) mengabulkan sebagian permohonan Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan mantan Kakorlantas Polri Irjen Djoko Susilo. Djoko merupakan terpidana kasus korupsi proyek simulator SIM.
