Buku Tentang Al Qaedah dan Kelompok Islam Radikal Lainnya, Diluncurkan

Reporter

Editor

Minggu, 3 Oktober 2004 16:58 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Buku yang mengupas seluk beluk organisasi Al Qaedah, Jamaah Islamiyah (JI), Majelis Mujahidin dan sejumlah organisasi Islam radikal lainnya, Minggu (3/10), diluncurkan di Yogyakarta. Buku setebal seribu halaman, itu bukan saja membahas sejarah berdirinya organisasi-organisasi radikal itu berikut jaringannya. Tapi juga menyajikan dokumen-dokumen rahasia milik Al Qaedah, JI dan lainnya. Buku "Negara Tuhan: The Thematic Encyclomedia" diterbitkan oleh Seyasa Research Institute (SR-Ins), dan ditulis oleh Agus Maftuh Abegebriel, Ahmad Yani Abeveiro dan tim dari SR-Ins. Agus Maftuh dan Ahmad Yani adalah Direktur dan Sekretaris Jenderal SR-Ins yang juga merupakan staf pengajar di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.Para penulis memaparkan, mengapa muncul radikalisme, baik oleh kelompok Al Qaedah, JI maupun kelompok lainnya; bagaimana berbagai kelompok yang berasal dari berbagai negara, dapat bersatu, berkumpul dan membuat jaringan internasional. "Kelompok-kelompok militan yang datang dari berbagai negara, mereka bertemu di Pesyawar, yang kemudian disebut sebagai alumni The Virtual Universities. Tapi jika kita kaitkan, radikalisme mereka tentu tidak bisa dilepaskan dari peran CIA dalam Operasi Merah," kata Agus Maftuh, kepada Tempo.Al Qaedah, JI, MILF misalnya, kata Maftuh, memang kelompok-kelompok radikal. Hanya saja, tidak berasal dari akar yang sama. "Al Qaedah menjadi radikal karena persoalan ekonomi. Usamah bin Ladin bukanlah seorang ideolog, tapi seorang pebisnis yang marah karena dikhianati Amerika dalam perdagangan minyak internasional. Kebetulan Usamah memang mempunyai jaringan, karena memegang semua daftar mujahidin yang masuk ke Afganistan," kata Maftuh.Menurut Maftuh, penulisan buku itu dilakukan setelah melakukan penelitian ilmiah bertahun-tahun. Penelitian tidak hanya dilakukan di Indonesia, tapi sampai Arab Saudi, Mesir, Pakistan, Afganistan, Malaysia, Singapura, Philipina dan sejumlah negara lain. Pada bagian akhir buku itu, terdapat lampiran sejumlah dokumen tentang JI, seperti laporan keuangan, kalender akademis latihan perang, dokumen cara membuat bom, dokumen nilai hasil latihan menembak, dan soal-soal ujian peserta latihan perang. "Semua dokumen yang kami peroleh dari berbagai pihak di Indonesia dan Pesyawar, sahih. Jika Sidney Jones saja bisa memperoleh, mengapa yang lain tidak bisa?" kata Maftuh.Menurut Maftuh, salah satu poin penting buku itu adalah penekanan, radikalisme tidak bisa diselesaikan dengan kekerasan. Ketika kelompok-kelompok radikal terus ditekan, yang terjadi adalah teori spiral atau terjadinya arus perlawanan. "Satu-satunya cara adalah dengan dialog," katanya.Poin penting lainnya, kelompok-kelompok radikal itu, kata Maftuh, semua organisasi radikal pasti mempunyai kaitan dengan Amerika. "Apa yang terjadi saat ini adalah sesuatu yang harus dibayar oleh Amerika. The USA was now paying the price for ignoring Afganistan between 1992 and 1996, while Taliban were providing sanctuary to the most hostile and militant Islamic fundamentalist movement. The Arab-Afghans had come Full Cyrcle," kata Maftuh. Peluncuran buku, itu justru membuat kecewa Ketua Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Irfan S. Awwas. Maklum, Irfan tidak diundang. Padahal, buku itu juga secara khusus membahas MMI dalam sekitar 98 halaman. Syaiful Amin - Tempo

Berita terkait

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

12 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

14 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

14 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris yang Ditangkap Lagi di Boyolali Kelompok Jamaah Islamiyah

29 Januari 2024

Terduga Teroris yang Ditangkap Lagi di Boyolali Kelompok Jamaah Islamiyah

Terduga teroris yang ditangkap di Boyolali masuk kelompok Jamaah Islamiyah. Total ada 11 orang yang diringkus.

Baca Selengkapnya

Polisi: 10 Terduga Teroris di Jateng Bagian Jamaah Islamiyah Wilayah Timur

26 Januari 2024

Polisi: 10 Terduga Teroris di Jateng Bagian Jamaah Islamiyah Wilayah Timur

Penangkapan sepuluh terduga teroris dilakukan di beberapa wilayah di Jawa Tengah pada Kamis

Baca Selengkapnya

Densus 88 Masih Selidiki Peran 10 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Jawa Tengah

26 Januari 2024

Densus 88 Masih Selidiki Peran 10 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Jawa Tengah

10 orang terduga teroris di Jawa Tengah diduga berasal dari kelompok Jamaah Islam (JI).

Baca Selengkapnya

Bom Natal 2000: Mengenang Riyanto, Banser yang Berkorban Bagi Umat Kristen Mojokerto

25 Desember 2023

Bom Natal 2000: Mengenang Riyanto, Banser yang Berkorban Bagi Umat Kristen Mojokerto

Perayaan malam Natal di Mojokerto tidak terlepas dari ingatan pengorbanan Riyanto, khususnya bagi Gereja Eben Haezer. 23 tahun yang lalu, Riyanto meregang nyawa akibat teror Bom Natal 2000.

Baca Selengkapnya

Catatan Jamaah Islamiyah Dinyatakan Sebagai Dalang di Balik Bom Natal 2000 dan Bom Bali

24 Desember 2023

Catatan Jamaah Islamiyah Dinyatakan Sebagai Dalang di Balik Bom Natal 2000 dan Bom Bali

Kelompok ini diduga membentuk organisasi resmi pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an dan lalu disebut dalang peristiwa Bom Natal 2000 dan Bom Bali.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 23 Tahun Lalu Bom Natal 2000 Meneror Berbagai Kota di Indonesia

24 Desember 2023

Hari Ini 23 Tahun Lalu Bom Natal 2000 Meneror Berbagai Kota di Indonesia

Pada malam Natal tahun 2000, terjadi rentetan serangan bom Natal 2000 di sejumlah gereja di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Ungkap Modus Pendanaan Terorisme 2023: Kripto hingga Fundraising

21 Desember 2023

Densus 88 Ungkap Modus Pendanaan Terorisme 2023: Kripto hingga Fundraising

Densus 88 Antiteror Polri mengungkapkan modus penggalangan dana tersangka tindak pidana terorisme selama 2023.

Baca Selengkapnya