SBY Akan Tunjuk 4 Wanita

Reporter

Editor

Rabu, 29 September 2004 09:58 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono perlahan-lahan membuka gambaran menteri-menterinya. Ia kemarin mengatakan akan mengangkat empat wanita dan seorang menteri dari Papua dalam kabinetnya. Sedangkan calon wakil presiden Jusuf Kalla mengatakan, anggota kabinet akan terdiri atas 32 menteri.Dalam dialog dengan ratusan warga masyarakat di halaman rumahnya di Cikeas, Bogor, Yudhoyono menegaskan, empat "wanita terbaik Indonesia" yang akan ia angkat memiliki karakter kepemimpinan, integritas, mau bekerja keras, dan diterima rakyat. "Dari mana pun mereka berasal, kalau mempunyai kualifikasi itu akan saya libatkan," kata dia.Tentang posisi yang akan diberikan kepada "orang terbaik dari Papua", Yudhoyono menyatakan "akan dijelaskan pada saatnya". Dia pun berjanji untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua, Aceh, dan penduduk yang hidup di wilayah konflik lainnya.Selain gambaran yang diungkapkan kemarin, Yudhoyono sebelum pemilihan presiden putaran kedua pada 20 September lalu menyatakan akan mengangkat Menteri Agama dari kalangan Nahdlatul Ulama. Ia saat itu mengatakan, kalangan nahdliyin memiliki kepribadian yang bagus dan wawasan luas sehingga bisa mengurangi konflik antarumat.Yudhoyono kemarin memastikan tidak akan mengumumkan kabinetnya sebelum masa penyampaian sengketa hasil pemilu ke Mahkamah Kosntitusi usai--tiga hari setelah hasil resmi diumumkan Komisi Pemilihan Umum. Hal itu, kata dia, agar kabinetnya tidak melanggar konstitusi, aturan main, dan Undang-Undang Pemilu."Saya menghormati KPU dan saya juga mengetahui kemungkinan ada permasalahan yang harus diselesaikan Mahkamah Konstitusi, sehingga kabinet akan saya umumkan setelah itu," kata Yudhoyono.Mantan Menko Polkam itu mengakui, ada keinginan kuat dari rakyat untuk mengetahui susunan kabinet beserta program 100 hari pemerintahannya. Namun, ia mengaku tidak ingin terburu-buru. "Setelah Mahkamah Konstitusi menyelesaikan sengketa, saya akan menjelaskan susunan kabinet termasuk menterinya," ujarnya.Di tempat terpisah, Jusuf Kalla mengatakan, kabinetnya akan terdiri atas 31-32 kementerian. Kabinet akan diisi oleh partai-partai pendukung pasangan ini, karena itu ia menutup peluang bagi wakil PDI Perjuangan dan Partai Golkar.Ketika ditanyakan apakah politikus PDI Perjuangan Kwik Kian Gie memiliki peluang masuk kabinet, Kalla malah balik bertanya, "Kwik dari partai pendukung atau bukan?"Hingga kemarin, nama Kwik memang masih terdengar sebagai calon pengisi kabinet Yudhoyono-Kalla. Ia disebut-sebut menjadi calon untuk Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Namun, berdasarkan informasi di tim Partai Demokrat, peluang Menteri Perencanaan Pembangunan kabinet Megawati itu tidak besar, karena ia harus bersaing dengan Mari Elka Pangestu dan sejumlah nama lain.Dalam mempertimbangkan calon menteri pada satu pos tertentu, Yudhoyono-Kalla dikabarkan tidak menyiapkan hanya satu nama, melainkan beberapa. Untuk posisi Jaksa Agung, misalnya, terdapat calon-calon seperti Marsillam Simanjuntak dan Todung Mulya Lubis. Belakangan, menurut sumber, tim Kalla juga memasukkan nama Hakim Agung Artijo Alkostar ke dalam daftar.Mantan Sekretaris Menko Polkam Letjen (Purn.) Sudi Silalahi juga dicalonkan untuk beberapa pos, yakni Menteri Dalam Negeri, Sekretaris Negara, atau anggota Dewan Keamanan Nasional. Mantan Panglima TNI Laksamana (Purn.) Widodo dicalonkan untuk menjadi anggota Dewan Keamanan Nasional, di samping Menteri Koordinator Politik dan Keamanan. Untuk posisi yang sama, nama Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto disebut.Tentang Dewan Keamanan Nasional yang dipastikan akan dibentuk pemerintahan Yudhoyono, Direktur Eksekutif Imparsial Rachland Nashidik meminta agar DPR mengawasinya. DPR, kata dia, juga harus mengontrol kebijakan-kebijakan presiden tentang keamanan nasional dan mengurangi dominasi militer dalam pembuatannya.Rachland pun berharap presiden menempatkan orang-orang sipil dalam lembaga itu. "Saya menolak jika Dewan Keamanan Nasional dipimpin dan diisi oleh militer-militer aktif," ujarnya. cahyo junaedy/badriah/sunariah

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

12 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

45 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

1 Maret 2024

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 Februari 2024

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Masih Adakah Kemungkinan Putaran Kedua Pilpres 2024? Ini Ketentuannya

15 Februari 2024

Masih Adakah Kemungkinan Putaran Kedua Pilpres 2024? Ini Ketentuannya

Melihat hasil quick count Pemilu 2024, masih adakah kemungkinan putaran kedua Pilpres 2024? Berikut ini penjelasan lengkap terkait ketentuannya.

Baca Selengkapnya

Begini Syarat Pilpres Dua Putaran dan Skenario Tahapannya

14 Februari 2024

Begini Syarat Pilpres Dua Putaran dan Skenario Tahapannya

Salah satu opsi yang mungkin terjadi dalam Pemilu Pilpres 2024 adalah pelaksanaan pemungutan suara dua putaran. Ini syarat pilpres dua putaran.

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya