TEMPO.CO, Cirebon - Kepolisian Resor Cirebon Kota mengamankan lima anggota geng motor XTC. Mereka diduga merupakan panglima geng motor di beberapa wilayah dan tengah merencanakan sesuatu.
"Penangkapan ini dilakukan berdasarkan informasi dari masyarakat yang melaporkan kegiatan berandalan bermotor di salah satu rumah kos," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Cirebon Kota, Ajun Komisaris Dony Satria Wicaksono, Rabu 22 Mei 2013.
Lima orang panglima geng motor XTC itu ditangkap di sebuah kos-kosan di kawasan Jalan Evakuasi, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Kelimanya diduga merupakan pimpinan geng motor XTC wilayah Plered, Sumber, Pangenan, Kedawung dan Kota Cirebon.
Meereka adalah Deni Agustino, 21 tahun, pemilik kos-kosan; Subiro, 25, warga Desa Krender, Sumber, Kabupaten Cirebon; Bambang Purbiansyah, 23, warga Desa Tukmudal; Donni Saputra, 24, warga Cideng Desa Kertawinangun, Kecamatan Kedawung; dan I Nyoman Sumantri, 20, warga Karyamulya Kecamatan Kesambi. Diduga kelimanya tengah melakukan rapat untuk melakukan suatu kegiatan tertentu.
Dari sms di telepon genggam masing-masing anggota geng motor tersebut diketahui jika mereka tengah melakukan rapat dan merencanakan kegiatan tertentu. "Mereka memang mengaku tidak rapat, tapi dari sms berkata lain," kata Dony.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata satu dari kelima berandalan bermotor tersebut berprofesi sebagai guru olahraga di salah satu SMP Negeri di Kota Cirebon. Guru itu bernama Deni Agustino. Selain mengamankan lima pimpinan geng motor, polisi juga menyita satu parang dan jaket bertuliskan XTC di dalam kamar kos-kosan.
Kepada wartawan Deni mengaku telah lama menjadi anggota kelompok geng motor XTC. Namun dia membantah jika parang yang ditemukan tersebut miliknya. "Punya siapa juga saya tidak tahu, kemarin belum ada di kamar," katanya.
