Calon KSAD Moeldoko Diingatkan 'Operasi Sajadah'  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 21 Mei 2013 07:06 WIB

Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Letjen (TNI) Moeldoko. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Letnan Jenderal Moeldoko, diwanti-wanti untuk tak melupakan peristiwa 'Operasi Sajadah'.

Operasi tersebut sempat mencuat di tahun 2011, ketika dikabarkan ada intimidasi terhadap jemaah Ahmadiyah yang dilakukan TNI. Ketika itu, Moeldoko yang masih berpangkat Mayor Jenderal dan menjabat Panglima Daerah Militer III Siliwangi. Dia dianggap bertanggungjawab, namun Moeldoko membantah adanya operasi tersebut.

"Publik harus diberitahu bahwa ada catatan tersendiri untuk Moeldoko ini, ketika dia tak melakukan upaya apapun terhadap peristiwa itu," kata Wakil Ketua Komisi Pertahanan dari Fraksi PDI Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Tubagus Hasanuddin, kepada Tempo saat dihubungi, Senin, 20 Mei 2013. "Jangan sampai ketidakpeduliannya terbawa hingga menjadi KSAD."

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Moeldoko menjadi KSAD baru menggantikan Jenderal Pramono Edhie Wibowo, yang telah memasuki masa pensiunnya pada awal Mei lalu. "Pelantikan akan saya lakukan pada Rabu, 22 Mei mendatang," kata Yudhoyono dalam konferensi pers, Senin, 20 Mei 2013.

Meksipun punya catatan, Tubagus berpendapat Moeldoko memiliki pengalaman yang cukup untuk menjadi KSAD. "Dia pernah ikut satuan teritorial, tempur, operasi di dalam dan luar negeri, hingga berkecimpung di lembaga pendidikan, termasuk menjadi Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional," kata dia. Sejak Moeldoko lulus dari Akademi Militer, karirnya dirasa bagus hingga menjadi Letnan Jenderal seperti sekarang.

Tubagus menyarankan Moeldoko untuk mengembalikan tingkat disiplin prajurit, dan mencegah peristiwa bentrokan terulang. "Jangan sampai seperti Cebongan," ujar dia. "Jangan lupakan profesionalisme. Latihan rutin tetap dijaga."

Menurut Tubagus, Moeldoko bisa mengawal netralitas TNI AD dalam menyongsong Pemilu 2014. "Dia tak ada hubungan emosional dengan SBY. Tak pernah jadi pengawal atau ajudan. Mudah-mudahan netralitas bisa terjamin," ujar dia.

MUHAMAD RIZKI | FRANSISCO

Topik terhangat:
PKS Vs KPK
| E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh

Berita lainnya:
Bisnis Labora Sitorus Dimulai dari Miras Cap Tikus

Begini Kronologi Katon Bagaskara Terjatuh

PKS: Ada yang Mencari-cari Kesalahan Kami

Di Prancis Ada Masjid Gay

Berita terkait

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

16 Januari 2024

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

pendaftaran online Akademi Militer atau Akmil akan dibuka pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

23 Juli 2018

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal M. Sabrar menjelaskan soal pengangkatan menantu AM Hendropriyono, Andika Perkasa menjadi Pangkostrad.

Baca Selengkapnya

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

23 Juli 2018

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

Serah terima jabatan itu, kata KASAD Jenderal Mulyono, untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan dan penyegaran di tubuh TNI AD.

Baca Selengkapnya

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

22 Juli 2018

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

Tiga orang Letnan Dua Cpn, Puspita Ladiba, Feny Avisha dan Tri Ramadhani akan menjadi juru terbang perempuan pertama di lingkungan TNI AD.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache

22 Juli 2018

Cerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache

Letnan Satu Cpn Alexius Darma menceritakan pengalamannya berlatih menerbangkan Helikopter Apache AH-64E tanpa melihat.

Baca Selengkapnya

TNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache

22 Juli 2018

TNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache

Para teknisi belajar mengenai seluk beluk helikopter Apache selama 6 sampai 8 bulan di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang

21 Juli 2018

Mengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang

TNI AD mengandangkan delapan Helikopter Apache AH-64E terbarunya di Skuadron 11/Serbu, Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani.

Baca Selengkapnya

Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

21 Juli 2018

Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

Penerbang TNI AD yang telah menjalani pelatihan di Amerika selama 10 bulan sudah punya kemampuan menerbangkan Helikopter Apache.

Baca Selengkapnya

Begini Kecanggihan Helm Helikopter Apache Milik TNI AD

21 Juli 2018

Begini Kecanggihan Helm Helikopter Apache Milik TNI AD

Dibandrol dengan harga Rp 500 juta, helm pilot Helikopter Apache memiliki teknologi mutakhir. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Satu Helikopter Apache Rp 500 Miliar, Berapa Harga Helmnya?

21 Juli 2018

Satu Helikopter Apache Rp 500 Miliar, Berapa Harga Helmnya?

Kecanggihan helikopter Apache AH 64 milik TNI Angkatan Darat tidak hanya terletak pada unitnya. Helmnya pun canggih.

Baca Selengkapnya