Tokoh Gwangju Prize For Human Rights Sebelum Tempo

Reporter

Senin, 20 Mei 2013 09:49 WIB

Pastor Mun Jeong Hyeon, (18/5). Menerima penghargaan hak asasi manusia Gwangju (Gwangju Human Rights Award) 2012, di Gwangju, Korea Selatan. Foto: Moon Tae Jeong/Korea

TEMPO.CO, Jakarta-Nama-nama besar dari dunia hak-hak asasi manusia, perdamaian, dan kebebasan berbicara ada dalam daftar pemenang the Gwangju Human Rights Award sejak tahun 2000. (Lihat juga: Tempo Raih Anugerah Khusus di Forum HAM Dunia)

Bekas Presiden Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao, 67 tahun, menjadi pemenang pertama. Dan Mung Jeong-hyeon dari Republik Korea, seorang padri Katolik adalah lauret pada 2012. Pastor Mung, sangat dikenal melalui perjuangannya melindungi rakyat kecil di masa-masa puncak kediktatoran di Republik Korea pada periode 1970 – 1980-an. Perjuangannya membuat dia dijuluki Malaikat Penjaga HAM Desa Gangjeong—Jeju, yang warganya banyak dibunuh dan dikirim ke penjara tanpa pengadilan.

Berikut daftar lengkap 12 penerima the Gwangju Prize for Human Rights sebelum Tempo:

2000:
Xanana Gusmão, Timor Leste – Pejuang HAM dan presiden pertama Timor Leste sejak negeri itu lepas dari Indonesia pada 2002.

2001:
Basil Fernando, Hong Kong: Penyair, penulis, aktifis senior hak asasi manusia—dan pernah Komisi HAM Asia dengan berhasil

2002: Korea

Korean Association of Bereaved Families for Democracy
, Korea

2003: Sri Lanka

Dandeniya Gamage Jayanthi
—aktifis yang membantu menggerakan pencarian ribuan warga Sri Lanka yang hilang selama perang sipil di negeri itu. Dia juga bekerja di Free Trade Zone

2004: Myanmar

Aung San Suu Kyi
, pejuang demokrasi dan kebebasan berbicara, pemimpin oposisi nasional Myanmar

2005:
Indonesia:
Wardah Hafidz
, aktifis kaum miskin kota dan pendiri Urban Poor Consortium

2006:
Afganistan dan Thailand
Malalai Joya
—aggota National Assembly Afganistan, pejuang hak-hak kaum wanita dan Angkhana Neelaphaijit, Thailand, aktifis penegakan keadilan dan hak-hak orang hilang.

2007 India:

Irom Chanu Sharmila
—dijuluki Wanita Besi dari Manipur, juga seorang pejuang hak-hak sipil dan penyair. Dia berbagi hadiah bersama pemenang lain yang juga dari India: Lenin Raghuvanshi. Berasal dari keluarga berkasta tinggi di wilayah Varinasi, Lenin dan istrinya Shruti banyak berjuang membantu rakyat kecil yang mengalami kekerasan dari penguasa, militer, dan polisi.

2008: Pakistan

Muneer A. Malik, pengacara dan pejuang demokrasi terutama di bawah pemerintah Jenderal Zia ul-Hag yang amat represif

2009: Myanmar
Min Ko Naing
–tokoh perlawanan terhadap pemerintahan junta. Dia turut memimpin demontrasi rakyat dan mahasiswa pada Kerusuhan 1988 di mana militer membunuh banyak warga sipil dan mahasiswa
2010: Nepal:

Sushil Pyakurel
—mantan anggota Komisi HAM Nepal dan pendiri organisasi hak asasi pertama di Nepal,Forum for the Protection of Human Rights

2011:
India -Binayak Sen

2012: Korea -
Mun Jeong Hyeon



Berita terkait

Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

5 hari lalu

Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

Bank Mandiri telah menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola Environment, Social, and Governance (ESG) dalam setiap aspek operasional perusahaannya

Baca Selengkapnya

Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

5 hari lalu

Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

Bank Mandiri telah menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola Environment, Social, and Governance (ESG) dalam setiap aspek operasional perusahaannya.

Baca Selengkapnya

Penghargaan Daesang untuk Moving, Serial Fantasi Laga Korea

5 hari lalu

Penghargaan Daesang untuk Moving, Serial Fantasi Laga Korea

Drakor Moving mendapat Daesang atau Grand Prize dan menjadikannya sebagai penerima penghargaan tertinggi dalam kategori tersebut

Baca Selengkapnya

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

6 hari lalu

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada lima polisi di Papua, yaitu KPLB satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

10 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

11 hari lalu

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

Penghargaan itu diharapkan akan semakin memotivasi keluarga besar Universitas Jember untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Baca Selengkapnya

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

15 hari lalu

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

Sejumlah keluarga Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat penghargaan dari pemerintah: Iriana, Bobby Nasution, dan Anwar Usman.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

15 hari lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

15 hari lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

17 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya