TEMPO.CO, Jakarta -Juru bicara KPK, Johan Budi, S.P., mengatakan penyidik akan kembali memeriksa Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin Kamis, 16 Mei 2013 besok. Ini adalah pemeriksaan lanjutan Hilmi sebagai saksi dalam kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian, 2013. "Pemeriksaan tersebut adalah lanjutan karena pemeriksaan kemarin belum selesai," kata Johan, Rabu, 15 Mei 2013.
Selasa lalu, Hilmi diperiksa untuk tersangka Ahmad Fathanah. Kesempatan kedua, kata Johan, penyidik menjadwalkan memeriksa Hilmi untuk dua tersangka, Lutfhi Hasan Ishaq, mantan Presiden PKS, dan Fathanah, kolega Luthfi.
Pengacara PKS, Zainuddin Paru, belum memastikan kliennya akan memenuhi pemeriksaan kedua tersebut. Dia juga mengaku tidak mengetahui adanya pemeriksaan lanjutan ini. "Saya konfirmasi dulu ke pak Hilmi. Sebab setelah pemeriksaan kemarin, beliau langsung pulang untuk beristirahat," kata Zainuddin.
Rasuah ini terungkap saat KPK menangkap Fathanah bersama uang sebesar Rp 1 miliar dari petinggi PT Indoguna Utama --perusahaan impor daging sapi -- Arya Abdi Effendy dan Juard Effendy. Uang itu diduga untuk Luthfi. Sehari kemudian, Luthfi menyusul dijadikan tersangka suap sekaligus pidana pencucian uang. Belakangan, Direktur Utama Indoguna, Mariza Elisabeth Liman, ikut ditetapkan sebagai tersangka. Terkhusus Lutfhi dan Fathanah, penyidik sekaligus menjeratnya dengan pidana pencucian uang.
Kemarin, Hilmi mengaku dicecar penyidik ihwal beberapa rekaman pembicaraan, di antaranya antara Fathanah dan Ridwan Hakim, putera Hilmi. Namun Hilmi menuding rekaman itu sebagai "bluffing". (Lihat: Bos PKS Bilang 'Bluffing', KPK: Tak Masalah)
Tempo memperoleh informasi, saat penyidik memperdengarkan rekaman kepada Hilmi, dia langsung mengeluh sakit. Beberapa saat kemudian, dia meminta beristirahat dan bersepakat pemeriksaan dilanjutkan pada kesempatan berikutnya. Zainuddin yang dikonfirmasi mengatakan tidak mengetahui informasi itu.
Informasi lain, dalam salah satu rekaman diduga antara Ridwan dan Fathanah terungkap adanya konfirmasi fee sebesar Rp 17 miliar untuk 'engkong'. Istilah 'engkong' ini diduga sandi untuk Hilmi. Suara diduga Ridwan bertanya kepada suara mirip Fathanah soal jatah 'engkong'.
Rekaman tersebut sempat dikonfirmasi ke Hilmi seusai pemeriksaan. Dia membantah ada rekaman tersebut, dan menampik mendapat fee dari Fathanah.
Dikonfirmasi, Johan Budi mengaku tidak mengetahui adanya rekaman tersebut. "Saya belum dapat informasi itu, jadi saya belum bisa bicara," kata dia. Simak heboh Ahmad Fathanah dan para wanitanya di kasus suap kuota daging impor.
RUSMAN PARAQBUEQ
Topik Terhangat
PKS Vs KPK | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca juga:
Pengawal Hilmi Bentrok dengan Wartawan di KPK
Anak Hilmi Aminuddin Diduga Terkait Kartel
Siapa Ridwan, Anak Hilmi yang Dicegah KPK?
Begini Jejak Anak Bos PKS di Kasus Daging Impor
Berita terkait
Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung
48 hari lalu
Asosiasi Pengusaha Impor Daging Indonesia sebut izin rilis impor daging sapi telat keluar, hanya 2 minggu sebelum ramadan. Memicu kenaikan harga.
Baca SelengkapnyaElite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?
31 Mei 2023
Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?
Baca SelengkapnyaPSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara
23 Mei 2023
Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaKala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta
24 Februari 2023
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi bakal Capres 2024.
Baca SelengkapnyaMeski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan
11 Januari 2023
Legislator asal PKS meyakini dari delapan fraksi di DPRD Kota Medan pasti terdapat yang mewacanakan Ranperda Kota Medan, terutama perilaku LGBT.
Baca SelengkapnyaRidwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita
25 Desember 2022
Budayawan Betawi Ridwan Saidi tutup usia hari ini, Minggu, 25 Desember 2022.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota
21 Agustus 2022
"Kalau sudah selesai satu urusan, kita bersiap dengan urusan yang berikutnya," kata Anies Baswedan sambil mengutip Surat Al-Insyirah ayat 7
Baca SelengkapnyaJabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta
21 Agustus 2022
Anies Baswedan mengatakan meski tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta selesai Oktober mendatang ia tidak akan meninggalkan Jakarta
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya
21 Agustus 2022
"Setelah selesai Oktober tuntas di Jakarta, besoknya ke mana habis itu?" tanya Anies Baswedan yang dijawab kader PKS dengan teriakan 'Presiden'.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema
21 Agustus 2022
PKS bakal memilih calon presiden dan wakil presiden yang memiliki karakter nasionalis-religius. Anies Baswedan masuk daftar
Baca Selengkapnya