KPK Tangkap Pegawai Pajak dan Karyawan The Master

Reporter

Editor

Yuliawati

Rabu, 15 Mei 2013 18:56 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -- Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap tangan seorang karyawan perusahaan baja yang menyuap dua orang pegawai pajak senilai 300 ribu dollar Singapura atau senilai Rp 2,4 miliar. Karyawan dari perusahaan PT The Master Steel (TMS) menyuap dua pegawai yang bekerja di Kantor Perwakilan Pajak Jakarta Timur.

"Pemberian ini diduga ada persoalan pajak yang dilakukan perusahaan TMS ini," kata Juru bicara KPK, Johan Budi, S.P., di kantornya, Rabu, 15 Mei 2013.

Johan mengatakan The Master adalah sebuah perusahaan dalam negeri yang bergerak di bidang baja. Tempo mendapat informasi bahwa karyawan perusahaan tersebut memberi uang kepada kedua pegawai pajak Kanwil Pajak Jakarta Timur untuk memuluskan persoalan tunggakan pajak perusahaan. Pemberian itupun bukan yang pertama kali. "Sudah ada pemberian sebelumnya," kata sumber Tempo.

Dua pegawai pajak yang diduga menerima suap tersebut bernama Muhammad Dian Irwan Nuqishra dan Eko Darmayanto. Dian adalah pemeriksa pajak muda golongan IIID, dan Eko Darmayanto adalah pengawas pajak golongan III C.

Keduanya tertangkap tangan telah menerima uang dari Efendy di Terminal III Bandara Soekarno Hatta pada Rabu pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Efendy ikut dicokok di bandara.

Johan mengatakan kronologi pemberian uang kepada Dian dan Eko cukup unik. Mulanya, kata dia, Dian membawa mobil Avanza hitam miliknya, kemudian diparkir di Terminal III Bandara Soekarno Hatta, pada Selasa malam. Lalu, Dian memberikan kunci mobilnya kepada Teddy, diduga sebagai kurir Efendy. Setelah itu, Dian berlalu meninggalkan Teddy.

Pada Rabu pagi, Dian bersama Eko mendatangi Terminal III bandara untuk mengambil mobilnya tersebut. Di bandara, kata Johan, Efendy sudah berada di lokasi. Saat itu juga, tim KPK pun menangkap keempatnya di bandara.


Johan mengatakan, saat ditangkap, KPK menemukan uang sebesar 300 ribu dollar Singapura di dalam mobil tersebut. "Kami menduga, setelah kunci diserahkan, kurir memasukkan duit 300 ribu dollar Singapura itu," kata Johan.

Johan menegaskan, Teddy berperan sebagai kurir dan Efendy sebagai penyuap. Adapun pemberian uang itu, menurut Johan, diduga terkait dengan persoalan pajak perusahaan baja tersebut. Namun, Johan belum dapat memastikan masalah pajak perusahaan itu.

Keempat orang ini sedang diperiksa oleh KPK. Tim KPK menggelandang mereka ke Kuningan sejak pukul 12.30 WIB. Johan mengatakan KPK belum memutuskan status keempatnya. "KPK punya waktu 1X24 jam untuk memeriksa mereka," kata Johan.

RUSMAN PARAQBUEQ



Advertising
Advertising

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 hari lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

1 hari lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

2 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya