TEMPO.CO, Surabaya - Petugas gabungan di bawah Custom Narcotics Team Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Juanda, berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis methamphetamin atau sabu-sabu seberat 6,64 kilogram dengan nilai barang mencapai Rp 13,28 miliar.
Kepala kantor Bea Cukai Tipe Madya Juanda, Iwan Hermawan, menuturkan barang bukti sabu-sabu tersebut di bawa oleh Abdul Mahit Bin Muhamad, 60 tahun, seorang warga negara Singapura. Saat itu, kata ia, tersangka menumpang pesawat Silk Air dengan nomor penerbangan MI 226 dari New Delhi menuju Surabaya. "Tersangka ditangkap 29 April 2013 pukul 17.50 wib, tim mencurigai koper dan tas punggung yang dibawanya," kata Iwan kepada wartawan di kantor Bea Cukai Juanda, Rabu 8 Mei 2013.
Iwan menjelaskan, modus tersangka AMT menyembunyikan sabu yang terbungkus kertas aluminium foil yang dipipihkan dalam dinding koper dan tas punggungnya. Koper warna coklat itu ditemukan setelah petugas memeriksa dengan X-Ray dan anjing pelacak terhadap semua bagasi penumpang MI 226.
Pria berbadan tambun dicurigai karena keluar paling akhir dari pemeriksaan paspor imigrasi. Setelah diperiksa lebih detail, ucap Iwan, petugas menemukan empat bungkus lempengan aluminium foil berisi kristal putih kusam yang dicurigai sebagai sabu. "Kami uji laboratorium dan memang hasilnya positif methaphetamine," kata Iwan.
Tersangka terancam pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda maksimal Rp 10 miliar. "Dia juga melanggar UU 17 tahun 2007 tentang kepabeanan pasal 102, diancam penjara paling sedikit 1 tahun, denda minimal Rp 50 juta dan maksimal Rp 5 miliar," katanya.
Ajun Komisaris Besar Sudirman, Kepala Sub Direktorat I Ditreskoba Polda Jawa Timur, masih mendalami jaringan transnasional yang melibatkan AMT. Dari penyelidikan, diketahui bahwa AMT dikendalikan oleh seorang warga India berinisial AB di New Delhi.
Polisi menduga AMT adalah kaki tangan jaringan bandar besar internasional. Stempel visa di paspor milik AMT menunjukkan tersangka sering berkunjung ke berbagai negara.
Sedianya, AMT akan dijemput seseorang dari Jakarta. Di Surabaya, rencananya AMT akan menginap di salah satu hotel. "Janjian di hotel dan barangnya diambil oleh seseorang. Sampai sekarang, belum tahu siapa yang akan ambil," ujarnya.
DIANANTA P. SUMEDI
Topik hangat:
Perbudakan Buruh | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry
Baca juga:
Sering Mengingat Masa Lalu Bisa Sebabkan Insomnia
Jangan Anggap Sepele Insomnia
Cara Aman Atasi Gangguan Tidur
Tambah Langsing, Seleksi Alam Berubah pada Wanita