TEMPO.CO, Jakarta -Seorang wartawan koran Sumedang Ekspres, Mamat Munandar, 22 tahun, menjadi korban pemukulan sejumlah anggota sebuah organisasi massa, Senin siang, 6 Mei 2013. Korban hingga tadi malam masih dimintai keterangan di kantor Kepolisian Resor Sumedang. Sejumlah pengurus organisasi massa tersebut juga tengah diperiksa.
Igun Gunawan, redaktur Sumedang Ekspres mengatakan, Mamat diutus kantor untuk mewawancarai ormas Pemuda Pancasila (PP) di kantor sekretariatnya di Jalan Angkrek, Sumedang. Tugas peliputan itu terkait penyerangan ormas Pemuda Pancasila ke ormas lain di Sumedang, sekitar pukul 13.00 WIB hari ini.
Satu jam setelah bentrokan, Mamat datang ke markas PP. Usai wawancara dia memotret sekretariat ormas tersebut, Tapi, saat hendak pulang, sekelompok anggota PP mengeroyoknya. "Keterangan dari saksi mata, pelaku pengeroyokan ada 6 motor," kata Igun saat dihubungi Tempo, Senin malam, 6 Mei 2013.
Sebelumnya, kata Igun, kelompok pemuda itu menanyakan kartu identitas pers Mamat. Mereka tak percaya dan melarang Mamat meliput di tempat itu. Mamat mengalami luka ringan di pinggan dan kaki kiri. "Dia juga sudah divisum," ujarnya.
Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Sumedang Agus Muslim menduga kejadian itu spontan dilakukan anak buahnya karena wartawan tersebut dicurigai punya kedekatan dengan ormas lain. "Kami mohon maaf atas kejadian itu," ujar Agus.
Sementara itu, Kapolres Sumedang Ajun Komisaris Besar Eka Satria Bakti lewat pesan pendek mengatakan, "sudah menangkap dan memeriksa tersangka."
ANWAR SISWADI | ERICK PRIBERKAH HADI
Berita terkait
Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang
29 hari lalu
Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.
Baca SelengkapnyaJurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal
29 hari lalu
"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi
29 hari lalu
Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.
Baca SelengkapnyaAJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung
27 November 2023
AJI mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku
Baca SelengkapnyaKekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam
17 Agustus 2023
Dua jurnalis mendapat kekerasan saat meliput di Dago Elos. Dipukul di bagian pundak, perut, paha, tangan, rambut dijambak, dan kepala dipentung.
Baca SelengkapnyaWartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi
29 Juli 2023
Sejumlah wartawan diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar di Restoran Pulau Dua, Senayan
Baca SelengkapnyaPolda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar
27 Juli 2023
Sejumlah jurnalis diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar
Baca SelengkapnyaJurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku
27 Juli 2023
Sejumlah jurnalis menjadi korban penyerangan saat meliput diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Senayan
Baca SelengkapnyaBaru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim
6 Juni 2023
Pemindahan dua tahanan penganiaya jurnalis Tempo ini dikhawatirkan sebagai upaya mengulur masa penahanan.
Baca SelengkapnyaLaporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan
21 Mei 2023
Jumlah kasus kekerasan terhadap jurnalis per tahun masih di atas 40 kasus.
Baca Selengkapnya