PDIP Sarankan Akbar Non Aktif Sebagai Ketua DPR

Reporter

Editor

Senin, 14 Juli 2003 10:45 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyarankan, agar Akbar Tanjung mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR untuk sementara waktu. Hal ini, menurut PDIP, untuk memudahkan proses pemeriksaan untuk kepentingan penyidikan. “Akan lebih terhormat bagi Pak Akbar, untuk memudahkan pemeriksaan, seyogyanya sementara mengundurkan diri dari jabatannya,” ujar Sekretaris Jenderal DPP PDIP Sutjipto, seusai rapat rutin DPP di Wisma Perjuangan, Jalan Pecenongan, Jakarta, Selasa (8/1) petang. Kendati demikian, tandas Sucipto, partainya tetap menjunjung azas praduga tak bersalah. Partainya, kata dia, lebih menginginkan agar kasus penyelewengan dana nonbujeter Bulog Rp 54,6 miliar dengan tersangka mantan kepala Bulog Rahardi Ramelan dan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tanjung itu diproses secara hukum. Sucipto menolak anggapan bahwa partainya tidak mendukung pembentukan Panitia Khusus Kasus Bulog II dan Dewan Kehormatan di DPR. “Bukannya tidak mendukung, tetapi mendahulukan proses hukum. Jika proses hukumnya mandul, barulah partai akan lebih mendorong ke arah proses politik di DPR,” paparnya. Meski begitu, Sucipto mengakui adanya perubahan sikap partai. Semula memang partainya menginginkan agar proses hukum dan proses politik dapat berjalan beriringan. Salah satu penyebabnya, menurut dia, karena adanya kritik masyarakat yang menilai niat untuk menunjukkan usaha penegakan supremasi hukum, kurang memadai. Karena itu, menurut Sutjipto, pihaknya berharap masyarakat luas dapat benar-benar membaca bahwa memang sungguh-sungguh terdapat upaya penegakan supremasi hukum. Dalam kesempatan itu, Sutjipto membantah bahwa telah ada instruksi sebelumnya dari Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri. “Ini baru berkembang di kalangan anggota fungsionaris yang lain,” ujarnya. Megawati, ujarnya, sama sekali tidak berkomentar mengenai kesimpulan tersebut. Dia juga membantah perubahan sikap itu muncul seiring dengan pernyataan Taufik Kiemas, suami Presiden Megawati, Senin (7/1) kemarin, yang menyatakan bahwa Fraksi PDIP mencegah terbentuknya Panitia Khusus Bulog di DPR. “Pak Taufik Kiemas justru ikut mengumandangkan bahasa partai, dalam bahasa beliau. Ya, mungkin kemasan bahasanya berbeda, tapi semangatnya mungkin sama,” tegas Sutjipto lagi. Dia menambahkan, PDIP sama sekali belum menghubungi para menteri yang berasal dari Partai Golkar. Selain itu, partai juga belum membahas kemungkinan calon pengganti Akbar dari F-PDIP. Seandainya Akbar bersedia mengundurkan diri. (Dara Meutia Uning-Tempo News Room)

Berita terkait

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

12 menit lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

14 menit lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

14 menit lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

19 menit lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Menjajal Atraksi Melangkah di Atas Atap Optus Stadium Perth yang Mendebarkan

26 menit lalu

Menjajal Atraksi Melangkah di Atas Atap Optus Stadium Perth yang Mendebarkan

Optus Stadium Perth, Australia menawarkan atraksi yang cukup ekstrem, melangkah di atas atap stadium dengan ketinggian 42 meter di atas permukaan tanah.

Baca Selengkapnya

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

27 menit lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

Jadwal Proliga 2024 Kamis 2 Mei: Jakarta LavAni Allo Bank dan Jakarta STIN BIN Berduel, Berebut Puncak Klasemen

33 menit lalu

Jadwal Proliga 2024 Kamis 2 Mei: Jakarta LavAni Allo Bank dan Jakarta STIN BIN Berduel, Berebut Puncak Klasemen

Tim bola voli putra Jakarta LavAni Allo Bank dan Jakarta STIN BIN bertemu di pertandingan pekan kedua Proliga 2024 di GOR Jatidiri, Semarang, Kamis.

Baca Selengkapnya

6 Tips Alami Memutihkan Gigi

35 menit lalu

6 Tips Alami Memutihkan Gigi

Berikut enam tips alami memutihkan gigi menggunakan bahan-bahan yang mudah dijangkau.

Baca Selengkapnya

Gaga Muhammad Bebas Bersyarat, Ini Isi Tuntutan yang Membuatnya Divonis 4,5 Tahun Penjara

38 menit lalu

Gaga Muhammad Bebas Bersyarat, Ini Isi Tuntutan yang Membuatnya Divonis 4,5 Tahun Penjara

Setelah dua tahun mendekam di bui, kini Gaga Muhammad bebas bersyarat. Vonisnya 4,5 tahun penjara. Apa isi tuntutan saat itu?

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

41 menit lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya