TEMPO Interaktif, Jakarta:Aktivis hak asasi manusia yang juga pendiri LSM Kontras, Munir, meninggal dunia dalam perjalanannya menuju Belanda. Berdasarkan informasi yang diterima Tempo, saat pesawat Garuda 974 yang dinaikinya mendarat di Bandara Schipol Amsterdam, dia tidak bangun lagi.Informasi awal meninggalnya Munir diterima Tempo dari aktivis INFID Bini Buchori, yang juga aktif bersama Munir di lembaga Imparsial yang dididirikannya kemudian. Berita meninggalnya Munir juga telah dikonfirmasikan Kedutaan Besar RI di Belanda.Sementara juru bicara Departemen Luar Negeri Marty Natalegawa juga membenarkan berita meninggalnya Munir. "Beliau (Munir) meninggal di pesawat Garuda dalam perjalanan ke Belanda tadi pagi," ujarnya saat dihubungi Tempo, Selasa (7/9). Hingga saat ini, katanya, belum diperoleh keterangan penyebab kematian almarhum. Menurut Marty, pesawat Garuda yang ditumpangi Munir mendarat di Bandara Schipol Amsterdam pada pukul 08.30 waktu setempat. Saat ini jenazah masih berada di bawah pengawasan otorita bandara."Rencananya jenazah akan dibawa ke rumah sakit," ujarnya. Pihak KBRI sendiri saat ini selain mengurus jenazah almarhum juga tengah menghubungi pihak keluarga untuk membahas langkah-langkah selanjutnya. "Misalnya apakah pihak keluarga mengizinkan apabila rumah sakit akan melakukan otopsi," tambahnya. Belum dapat dipastikan kapan jenazah dapat dibawa ke Indonesia. Namun Marty berharap dapat dilakukan secepatnya. Berdasarkan informasi yang diperoleh, perjalanan almarhum kali ini dalam rangka untuk melanjutkan studinya di Inggris. Sementara informasi yang lain menyebutkan almarhum akan melanjutkan studinya di Belanda. Satu setengah tahun yang lalu Munir dikabarkan pernah dirawat di RS Carolus karena menderita penyakit lever akut.Rommy/Bayu/Sita Planasari A - Tempo News Room