Susno Duadji melambaikan tangan saat akan dibawa ke Polda Jabar di Dago Resor, Bandung, Rabu (24/4). Eksekusi Susno, terpidana kasus penyalahgunaan wewenang perkara PT Salmah Arowana Lestari dan korupsi dana pengamanan pemilihan Gubernur Jawa Barat 2008 oleh Kejaksaan Tinggi Jakarta ini gagal dilakukan akibat adanya perlindungan dari Polda. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Bandung - Juru bicara Susno Duadji, Yusril Ihza Mahendra memastikan Susno tak akan memenuhi permintaan Kejaksaan untuk dieksekusi. "Pak Susno meminta perlindungan ke Polda Jawa Barat, dan Kepala Polda sudah mengabulkan permintaan Pak Susno," ujar Yusril pada Rabu petang 24 April 2013.
Perlindungan polisi, kata Yusril, adalah hak Susno sebagai warga negara. "Untuk melindungi perampasan kemerdekaan Pak Susno dari penyalahgunaan wewenang oleh Kejaksaan," kata Yusril.
Penyalahgunaan wewenang yang dimaksud Yusril adalah pelaksanaan eksekusi putusan kasasi Mahkamah Agung atas Susno dalam penanganan perkara PT Salmah Arowana dan korupsi dana pengamanan Pilkada Jawa Barat 2008. "Putusan kasasi MA itu tak bisa dieksekusi. Apa yang mau dieksekusi?" kata Yusril.
Sekitar pukul 17.15 sore tadi, setelah bernegosiasi sejak pagi, Susno akhirnya keluar lewat garasi rumah. Dengan mengenakan kemeja putih dan celana panjang warna gelap, Susno menebar senyum pada para pendukungnya. Sebelum masuk mobil Sabhara Polda Jabar, Susno terdengar berteriak "Allahu Akbar" dan disambut gema takbir oleh beberapa aktivis Partai Bulan Bintang.
Sekitar pukul 18.30 mobil yang membawa Susno tiba di markas Polda Jawa Barat dan berhenti di depan pintu lobi Kantor Kapolda Jabar. Susno langsung dibawa ke lantai 2 gedung dan masuk ruang kerja Kapolda Jawa Barat. Kabarnya Kapolda Jawa Barat Inspektur Tb Anis Angkawijaya menemani Susno.
Sementara itu belasan polisi tampak menjaga ketat pintu gerbang masuk markas Polda. Mereka memeriksa setiap orang yang masuk, wartawan, dengan meminta menunjukkan identitas. Tak cuma wartawan, para jaksa pun diminta memberikan penjelasan dulu sebelum masuk markas Polda. "Ini keadaan darurat," ujar salah satu polisi penjaga.
