Siswa Sekolah Terancam Longsor di Cianjur  

Reporter

Rabu, 24 April 2013 11:39 WIB

Sejumlah warga melewati musholla yang hancur akibat tertimpa batu cadas yang lonsor di Desa Cikangkareng, Cianjur Selatan (3/9). Gempa menyebabkan terjadinya longsoran batu-batu cadas. Foto: TEMPO/Arie Basuki

TEMPO.CO, Cianjur - Sebanyak 153 siswa Sekolah Dasar Negeri Mekarmanah di Kampung Ciparay, Desa Mekarjaya, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berada dalam bahaya. Bangunan sekolah tempat mereka belajar, yang berada di tepi tebing setinggi 13 meter, terancam longsor karena gerusan air.

Kepala Sekolah Dasar Negeri Mekarmanah, Nunung Maryati, menyebutkan tidak ada upaya lain yang bisa dilakukan untuk menanggulangi kondisi itu, selain perbaikan. Namun, upaya tersebut tidak bisa dilakukan sekolah lantaran tidak mempunyai anggaran.

"Selama ini kami hanya melakukan antisipasi dengan cara memasang karung yang diisi tanah penahan tebing supaya tidak longsor. Tapi, upaya itu sia-sia karena karung tersebut juga tergerus air," ujar Nunung di Cianjur, Rabu, 24 April 2013.

Nunung menjelaskan, idealnya tebing dengan ketinggian sekitar 13 meter tersebut dipasangi tembok beton. Akan tetapi, upaya itu memerlukan anggaran yang sangat besar, yakni ancar-ancar di atas Rp 60 juta. "Tadinya, para siswa mau direlokasi saja untuk mencegah adanya korban jiwa, tapi tidak ada tempat lagi," kata dia.

Jika turun hujan lebat, Nunung melanjutkan, kegiatan belajar mengajar tetap dilanjutkan, meskipun ada kekhawatiran akan terjadi longsor. "Anak-anak tetap belajar seperti biasa, walaupun sebenarnya kita waswas kalau hujan deras turun," bebernya.

Dia menambahkan, meluasnya gerusan air terjadi akibat permukaan tebing yang terus-menerus diterjang air hujan dan mendekati bangunan sekolah. Saat ini jarak bibir jurang dengan bangunan sekitar beberapa sentimeter. "Saya sangat mengharapkan adanya bantuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur untuk pembetonan agar kami tidak khawatir akan terjadinya longsor," harapnya.

Sementara itu, Ketua Forum Lintas Pelaku Independen (Folic) Kabupaten Cianjur, Deden Alam Purnama, mengatakan pemerintah seharusnya lebih peka dan cepat mengambil tindakan. Jangan menunggu longsor dan menelan korban jiwa lalu baru dilakukan perbaikan atau diberikan bantuan. "Kondisi ini mengancam keselamatan jiwa para siswa SD, tapi kenapa tidak ada tinjauan ataupun perhatian pada sekolah-sekolah di pedesaan," tuturnya.

Menurut dia, selama ini pemerintah hanya memberikan dan memayoritaskan bantuan terhadap sekolah-sekolah di dalam kota, yang memang kondisinya sudah bagus. "Tapi, sekolah yang benar-benar membutuhkan biaya bantuan tidak pernah direalisasi. Ini fakta dan bukan omong kosong. Lihat saja sekolah-sekolah di pedalaman, rata-rata kondisinya mengkhawatirkan," ujarnya.

DEDEN ABDUL AZIZ

Topik Terhangat:

#Ujian Nasional | #Bom Boston | #Lion Air Jatuh | #Preman Yogya

Baca juga:

Buruh Gugat Jokowi ke PTUN

Ahok Berjanji Putihkan Tunggakan Rusun Marunda

Jokowi Siap Digugat Buruh

Demi UN SMP, 9 Siswa Pulau Seribu Naik Kapal 6 Jam

Berita terkait

22 Gedung SMP yang Rusak Akibat Gempa Cianjur Telah Selesai Diperbaiki

9 Desember 2023

22 Gedung SMP yang Rusak Akibat Gempa Cianjur Telah Selesai Diperbaiki

Akibat gempa Cianjur itu, memang ada 22 gedung SMP yang mengalami kerusakan. Rinciannya, 18 sekolah rusak berat dan empat lainnya rusak sedang.

Baca Selengkapnya

70 Gedung Sekolah di Kota Serang Alami Kerusakan Berat

28 November 2023

70 Gedung Sekolah di Kota Serang Alami Kerusakan Berat

Menurut Suherman, kerusakan gedung sekolah itu akan segera ditangani.

Baca Selengkapnya

Gempa Palu, 2.736 Bangunan Sekolah Rusak

8 Oktober 2018

Gempa Palu, 2.736 Bangunan Sekolah Rusak

Kemendikbud melakukan pendataan terhadap siswa, guru dan sekolah yang terdampak oleh gempa Palu.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Meja Kursi, Siswa SD Kertajaya Bogor Belajar di Lantai

30 Agustus 2018

Tak Ada Meja Kursi, Siswa SD Kertajaya Bogor Belajar di Lantai

Siswa-siswa SD Negeri Kertajaya 2, Rumpin, Kabupaten Bogor, sejak tiga tahun terakhir terpaksa belajar di lantai karena tidak ada meja dan kursi.

Baca Selengkapnya

KPK Bantu Polda Metro Jaya untuk Tangani Kasus Korupsi Ini

30 Juli 2018

KPK Bantu Polda Metro Jaya untuk Tangani Kasus Korupsi Ini

Pertemuan antara tim koordinasi dan supervisi Komisi Pembertantasan Korupsi dan penyidik Polda Metro Jaya digelar Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Atap Sekolah Dasar Ciomas Ambruk, Tiga Bulan Terbengkalai

23 Juli 2018

Atap Sekolah Dasar Ciomas Ambruk, Tiga Bulan Terbengkalai

Hingga saat ini belum ada kegiatan untuk memperbaiki atap sekolah yang ambruk itu.

Baca Selengkapnya

Ini Acara Terakhir Sebelum Gedung Serbaguna SMPN 32 Ambruk

22 Desember 2017

Ini Acara Terakhir Sebelum Gedung Serbaguna SMPN 32 Ambruk

Beberapa jam setelah acara Maulud Nabi Muhammad usai, gedung serbaguna buatan 1880 tersebut ambruk.

Baca Selengkapnya

Gedung SMPN 32 Jakarta Roboh, Usul Renovasi Tak Direspon Cepat

22 Desember 2017

Gedung SMPN 32 Jakarta Roboh, Usul Renovasi Tak Direspon Cepat

Sebelum gedung SMPN 32 Jakarta roboh, pihak sekolah sudah mengajukan permohonan renovasi, namun tak direspon cepat.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Tangerang Bangun 4000 Toilet Sekolah

27 Agustus 2013

Kabupaten Tangerang Bangun 4000 Toilet Sekolah

Sebagian besar sekolah di Kabupaten Tangerang masih kekurangan fasilitas MCK.

Baca Selengkapnya

Saat Hujan Turun, Sekolah Ini Bubar

22 Agustus 2013

Saat Hujan Turun, Sekolah Ini Bubar

Kementerian Pendidikan pernah mengunjungi sekolah itu dan
berjanji memperbaiki. Tapi hingga kini janji itu tidak
terealisasi.

Baca Selengkapnya