TEMPO.CO, Cilacap-Rasegan, 48 tahun, anak buah kapal yang berhasil selamat dari tragedi tenggelamnya empat buah kapal milik nelayan Cilacap, mengaku terpaksa minum air hujan untuk bertahan hidup.
Ia terombang-ambing sejuah 600 kilometer dari bibir pantai Cilacap, tepatnya di sekitar Pulau Christmas. "Saya tiga hari di laut lepas tanpa makan apa-apa, kecuali air hujan," kata Rasegan, di RSUD Cilacap, Sabtu 20 April 2013.
Sedangkan 22 orang berhasil diselamatkan, satu orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Mereka dicari oleh sesama nelayan yang sedang mencari ikan di tempat itu.
Rasegan melanjutkan, selama terapung di lautan, ia memegang benda apa saja termasuk kayu agar tak tenggelam. Nyawanya terselamatkan ketika ada kapal nelayan lain yang sedang melintas di tempat itu.
Koordinator Basarnas Pos Cilacap Trijoko Priyono mengatakan, korban meninggal dunia diketahui bernama Abdullah, anak buah kapal asal Pekalongan. "Jenazahnya masih di RSUD Cilacap," katanya.
Ia menambahkan, empat kapal yang tenggelam adalah KM Evani I, KM Putra Madura, KM Horizon Jaya Abadi dan KM Anita Jaya II. Menurut dia, Basarnas tidak menerjunkan Tim karena tidak memiliki perahu untuk menuju lokasi. Praktis, pencarian hanya dilakukan oleh pemilik kapal dan nelayan yang sedang melaut di dekat lokasi kejadian.
