TEMPO Interaktif, Banda Aceh: Ketua Majelis Permusyaratan Rakyat Amien Rais meminta presiden terpilih 2004-2009, mempercepat proses penyelesaian konflik Aceh. Pemerintah juga diminta merealisasikan janji-janji yang pernah dicetuskan untuk Aceh. "Momentum pemilihan presiden kali ini sangat penting karena mendapat mandat langsung dari rakyat, kuat sekali mandatnya. Sehingga presiden yang akan datang harus cepat menyempurnakan proses penyelesaian masalah-masalah di Aceh," ujar Amien kepada wartawan seusai bertemu Wakil Gubernur Aceh Azwar Abubakar di Banda Aceh, Jumat (3/9). Menurut Amien, hingga kini pemerintah pusat belum merealisasikan sejumlah janji yang pernah dicetuskan untuk Aceh. Amien mencontohkan soal pelabuhan bebas Sabang. Meski Sabang telah ditetapkan sebagai pelabuhan bebas, kata dia, namun hingga kini fungsi itu belum berjalan sebagaimana mestinya. Padahal, kata dia, penetapan Sabang sebagai pelabuhan bebas dimaksudkan untuk mempercepat pemulihan sektor perekonomian. "Jadi saya kira tidak ada lagi istilah delay atau penundaan. Kalau sampai ada penundaan, itu mungkin ibarat penyakit kronis itu sudah sudah sampai ke terminal akhir itu. Nggak boleh itu," ujar Amien. Ditanya soal suara masyarakat yang memilihnya di Aceh, Amien mengatakan dirinya memberi kebebasan kepada anggota Partai Amanat Nasional dan simpatisannya untuk menggunakan hak pilih masing-masing yang diyakini bisa melanjutkan agenda reformasi total. "Kalau umumnya mengarah ke SBY, ya sudah," ujarnya sambil tertawa. Seperti diketahui, Amien memperoleh suara terbanyak di Aceh dalam pemiliihan presiden putaran pertama. Amien Rais tiba di Banda Aceh dalam rangka kunjungan kerja selaku ketua Majelis Permusyaratan Rakyat. Setibanya di Banda Aceh melalui bandara Sultan Iskandar Muda, Jumat (3/9) siang, Amien didaulat sebagai khatib salat Jumat di Mesjid Raya Banda Aceh. Dari sana, Amien kemudian bertandang ke kediaman Wakil gubernur Aceh Azwar Abubakar yang juga ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Aceh. Ditanya soal penanganan GAM, Amien mengatakan pemerintah seharusnya tidak menjadikan GAM sebagai kambing hitam melainkan mengatasi penyebab kemunculan GAM. Amien meminta pemerintah tidak meniru Amerika Serikat dalam hal memerangai terorisme. Amerika, kata Amien, mengutuk aksi terorisme tanpa melihat penyebab munculnya teroris. "Dia (Amerika) nggak pernah mau melihat akar permasalahannya yaitu ketidakadilan di Palestina. Demikian juga saya kira sudah tiba masanya tidak menjadikan teman-teman GAM itu sebagai kambing hitam melulu, tapi sebab-musabab yang memunculkan itu perlu ditutup dengan kearifan dan sungguh-sungguh," ujarnya. Amien juga menyesalkan cara-cara yang dilakukan saat pemindahan penahanan sejumlah anggota GAM keluar Aceh. "Saya kalau melihat anggota-anggota GAM itu tangannya diikat kemudian disuruh baris, itu betul-betul tersayat hati kita. Karena (mereka) juga darah daging kita, cuma karena perbedaan ijtihad kemudian mereka buat GAM dan lain-lain. Jadi, mengapa GAM pun muncul karena ada sebab musababnya," kata dia seraya menyarakan pemerintah melakukan rekonsiliasi dalam kerangka yang jelas. Yuswardi A. Suud Tempo News Room