TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengaku tak suka dengan konsep ujian nasional saat ini. Menurut dia, ujian nasional seharusnya hanya dijadikan sebagai tolok ukur kemampuan siswa dan mengetahui standar pendidikan di daerah.
“Dengan begitu ketahuan standarnya, daerah mana yang perlu ditingkatkan, tetapi bukan untuk menentukan kelulusan seperti sekarang,” ujarnya, dalam acara dialog gubernur dengan siswa peserta ujian nasional di GOR Bulungan, Jakarta Selatan.
Dalam acara itu, seorang peserta UN SMA Negeri 70 Bulungan sempat curhat. Dia merasa stres karena ujian nasional mendapat sorotan sangat tinggi di media massa. “Dibahas terus ada 20 paket soal, kami jadi tertekan,” kata siswi berambut panjang itu.
Jokowi mengatakan dia memang ingin mendengarkan masukan dari siswa tentang pelaksanaan ujian nasional. Soalnya, dari tahun ke tahun keluhan para siswa selalu sama. “Dialog seperti ini penting agar kebijakan pemerintah itu nyambung sama anak. Setiap tahun keluhan siswa selalu sama,” katanya. Namun, Jokowi mengatakan kebijakan tentang ujian nasional merupakan wewenang pemerintah pusat. Oleh sebab itu, dirinya harus mengikuti kebijakan yang ada.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, mengatakan pelaksanaan UN secara umum di Jakarta berjalan baik. Adanya masalah-masalah seperti lembar soal yang sempat tertukar dan lembar jawaban yang mudah sobek bisa diatasi. “Proses pemindaian soal dilakukan satu-satu, lalu sebelum jawaban dipindai dilakukan proses pemeriksaan jawaban terlebih dahulu,” katanya.
ANGGRITA DESYANI | GALVAN YUDHISTIRA
Topik Terhangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Kasus Cebongan
Baca juga:
EDISI KHUSUS Tipu-tipu Jagad Maya
Sunah Rasul Hakim Setyabudi dan Gratifikasi Seks
Sopir Hakim Setyabudi Tak Tahu Suap Seks Bosnya
@SBYudhoyono Follow Artis-artis Ini
Berita terkait
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
27 menit lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaDirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik
53 menit lalu
PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air
Baca SelengkapnyaJokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit
1 jam lalu
Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.
Baca SelengkapnyaJokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo
2 jam lalu
Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.
Baca SelengkapnyaLuhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?
3 jam lalu
Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?
Baca SelengkapnyaPasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan
18 jam lalu
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaApa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?
22 jam lalu
Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?
1 hari lalu
Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea
1 hari lalu
Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati
1 hari lalu
Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.
Baca Selengkapnya