LP Cebongan Evaluasi Prosedur Penitipan Tahanan  

Reporter

Rabu, 17 April 2013 11:11 WIB

Gedung Lapas Kelas II B Cebongan. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Sleman - Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIB Sleman, di Dusun Bedingin, Mlati, Sleman, mengevaluasi prosedur penitipan tahanan, terutama jika tahanan titipan yang kasusnya sangat berisiko.

Evaluasi itu didasari atas kasus penyerangan oleh anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ke LP itu pada Sabtu, 23 Maret 2013 dinihari. Penyerangan itu menewaskan empat tahanan titipan polisi atas kasus pembunuhan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Hugo's Cafe, Selasa, 19 Maret 2013. (Baca: Aksi Penyerangan Penjara Sleman)

"Kami berkoordinasi eksternal secara intensif sesama penegak hukum. Tentang bagaimana prosedur penitipan tahanan," kata Kepala LP Cebongan, Sukamto, Selasa, 16 April 2013.

Misalnya, kata dia, tahanan yang akan dititipkan ke LP itu mengandung kasus istimewa. Seperti tersangka kasus pembunuhan anggota TNI Angkatan Darat. Selain itu, juga kasus-kasus sensitif lain yang membahayakan LP, petugas dan tahanan, serta warga binaan atau narapidana. Sehingga, kata dia, tahanan tidak sekedar dititipkan. Tetapi ada koordinasi yang lebih pasca-penyerahan tahanan untuk penanganan lebih lanjut. "Karena ada kasus yang tergolong isitimewa, maka perlu koordinasi yang baik," kata dia.

Selain itu, kelengkapan CCTV juga alarm yang terkoneksi ke kantor polisi akan dipasang. Tujuannya untuk pengamanan LP yang lebih memadai. Sehingga jika LP dalam keadaan darurat, petugas tinggal memencet tombol alarm. Maka, polisi juga langsung tahu dan ada warning ketika ada tanda darurat.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Daerah Istimewa Yogyakarta Rusdianto menyatakan setelah penyerangan oleh 11 anggota Kopassus itu pihaknya melakukan pemulihan. Baik kondisi LP maupun psikologi tahanan dan warga binaan. "LP Sleman harus segera bangkit lagi pasca-insiden penyerangan," kata dia.

Rusdianto menambahkan, semua petugas LP bangkit melaksanakan tugas pemasyarakatan dan melakukan pembinaan terhadap warga binaan. Upaya pemulihan itu untuk memberikan semangat kepala para petugas LP Cebongan secara khusus dan LP lainnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kegiatan pasca-penyerangan itu adalah recovery, optimalisasi internal, dan konsolidasi internal. Juga dilakukan evaluasi terhadap manajemen keamanan LP dan sumber daya manusianya. Selengkapnya soal penyerangan LP Sleman klik di sini.

MUH SYAIFULLAH

Berita Lainnya:
Jika BBM Naik, Ahok Siap Hadapi Demo di Jakarta
Bom Boston Dikemas dalam Panci Tekanan Tinggi
Ini Kesaksian Dirut BTPN Jerry Ng Soal Bom Boston
Pelaku Bom Boston Marathon Diburu ke Ujung Dunia
Bom Boston Marathon tanpa C-4

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

15 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

16 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

17 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

17 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

17 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

18 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

18 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

18 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

18 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

18 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya