TEMPO.CO, Semarang - Seorang perwira polisi, Ipda RR Respasti, dilaporkan karena melakukan tindak kekerasan terhadap seorang perempuan bernama Dea, pacarnya sendiri. Kekerasan yang dilakukan RR itu terjadi pada Jumat malam lalu di wilayah Sampangan, Semarang. "Kepala dan perut saya dipukul-pukul. Bibir saya sampai pecah," kata Dea kepada Tempo, Ahad, 1 April 2013.
Kekerasan itu dilakukan di dalam mobil di depan sebuah warung makan di Sampangan. RR yang berumur 27 tahun merupakan Wakil Komandan Kompi Brimob Simongan Semarang. Kini, Dea menjalani perawatan di Ruang Bougenville Lantai 4 Rumah Sakit Telogorejo, Semarang, karena kepalanya masih saja mengalami pusing.
Dea berniat melaporkan tindak kekerasan yang dialaminya kepada aparat penegak hukum. Selain visum, Dea sudah mengantongi bukti-bukti tindak kekerasan itu, seperti rekaman suara pada saat kekerasan terjadi.
Dea mengatakan sudah tinggal di sebuah rumah dinas yang ditempati RR di Brimob Simongan karena berjanji hendak menikahi Dea. Tapi, saat itu orang tua RR tak setuju anaknya menikah dengan Dea. Kepada Dea, RR berjanji tetap akan menikahinya meski tanpa persetujuan orang tua.
Dea pun mengurus surat-surat pernikahan. Belakangan, setelah surat-surat itu lengkap, RR ingkar dan menyatakan harus mendapatkan restu dari orang tuanya. Pada 2 April, cekcok RR dengan Dea terjadi. "Saya sudah punya foto-foto (bukti kekerasan)," kata Dea.
Sejak saat itulah Dea sudah tidak tinggal di asrama Brimob Simongan. Ia pun mengambil barang-barang miliknya. Tapi, pada Jumat lalu, Dea harus bertemu dengan RR lagi. Sebab, masih ada sebuah urusan yang harus diselesaikan. Tapi nahas, saat bertemu itulah Dea mengalami tindak kekerasan lagi. RR meminta agar foto-fotonya bersama Dea yang tersimpan di ponsel segera dihapus. "Dia memintanya dengan kekerasan," kata Dea.
Tempo belum berhasil meminta konfirmasi ke RR dan ke pihak kepolisian. Juru bicara kepolisian Daerah Jawa Tengah Komisaris Besar Djihartono dan Kapolrestabes Komisaris Besar Elan Subilan telah dihubungi, tapi belum menjawab panggilan telepon.
ROFIUDDIN
Berita Lainnya:
Brakkk, Tiba-Tiba Lion Air Ada di Laut Bali
Ini Dua Kicauan Pertama SBY di Akun @SBYudhoyono
Kronologi Kecelakaan Pesawat Lion Air dari Saksi
Pramugari Bicara Mesin Lion Air Rusak di Bali
Ekor Lion Air yang Jatuh di Bali Patah
Berita terkait
Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya
8 jam lalu
Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaAmnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
21 jam lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaInvestigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia
22 jam lalu
Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan
1 hari lalu
Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaKata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan
1 hari lalu
Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap
1 hari lalu
Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.
Baca SelengkapnyaKorlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri
2 hari lalu
Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai
2 hari lalu
Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.
Baca SelengkapnyaTNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota
2 hari lalu
Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.
Baca SelengkapnyaTPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
2 hari lalu
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.
Baca Selengkapnya