Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. ANTARA/Widodo S. Jusuf
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat, Khatibul Umam Wiranu, mengatakan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono membuat akun Twitter sebagai salah satu strategi memperbaiki citra partai menjelang 2014.
Khatibul mengatakan, hal ini wajar setelah ada ujian yang begitu besar untuk Partai Demokrat yang membuat popularitasnya menurun. "Saya pikir perlu ada kiat-kiat, salah satunya, ya Twitter itu," kata dia di Jakarta, Sabtu, 13 April 2013. (Baca: Belum Mencuit, @SBYudhoyono Sudah 40 Ribu Follower)
Ia menyebut strategi ini sebagai serangan udara. Menurut dia, para calon anggota legislatif dari Demokrat akan melakukan kavaleri, yaitu serangan darat berupa turun ke masyarakat dengan berbagai bentuk kegiatan dan aktivitas. "Udara dan darat harus nyambung, begitulah kira-kira," ia menjelaskan.
Bukan hanya untuk kepentingan partai, menurut Khatibul, SBY sebagai presiden akan jauh lebih dekat dengan dunia pergaulan masyarakat. Ia mengatakan, meski tidak dikelola langsung oleh SBY, ini juga bentuk kesiapan SBY untuk dikritik dan dimaki-maki. "Ini bagus di era keterbukaan seperti sekarang," kata Khatibul.
Sebelumnya, SBY menyatakan siap menerima kicauan berupa kritik tajam dari para pengikutnya di media sosial Twitter. "SBY menerima semua konsekuensi itu. Termasuk yang terburuk dari semuanya, yaitu harus melayani ocehan dan celotehan dari yang lucu tetapi kurang relevan hingga sinisme yang ekstrem," kata Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparringa, melalui pesan pendek, Jumat, 12 April 2013.
