TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Politik Pol Tracking Institute Hanta Yudha meragukan mekanisme konvensi untuk menjaring calon presiden yang hendak dilakukan oleh Partai Demokrat. Dia menilai Demokrat masih belum bisa melaksanakan demokrasi di internalnya.
"Konvensi malah bisa jadi hanya basa-basi. Lihat saja Kongres Luar Biasa di Bali, yang pada kenyataannya dikuasai oleh SBY," kata Hanta ketika dihubungi, Jumat 12 April 2013. Hanta menyatakan, kemungkinan hal itu akan terulang kembali saat proses konvensi.
Menurutnya, kesungguhan Demokrat dalam melaksanakan konvensi dapat diuji dari dua hal. Pertama, ditentukan oleh mekanisme yang bersifat terbuka, yaitu melibatkan seluruh pengurus Demokrat hingga ke tingkat terbawah, serta bebas politik uang. "Ini juga sebagai upaya mengembalikan kepercayaan publik terhadap Demokrat yang elektabilitasnya belum kunjung naik," ucap Hanta.
Ke dua adalah siapa penentu keputusan konvensi. "Kita lihat apakah SBY akan melakukan hal yang sama seperti di KLB atau tidak".
Namun demikian, kata dia, jika Demokrat tidak bergantung kepada keputusan Susilo Bambang Yudhoyono maka akan berdampak positif baik bagi partai maupun rakyat. "Nantinya rakyat akan percaya kalau Demokrat memang partai yang demokratis," ujar Hanta.
Demokrat memastikan akan menjaring calon presiden melalui mekanisme konvensi. Jalan itu ditempuh sebagai alat untuk menjadi partai modern dan terbuka bagi kader internal maupun eksternal partai.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita terkait
AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat
26 Februari 2024
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut tidak ingin membesar-besarkan perseteruannya dengan Moeldoko yang ia anggap sudah lewat.
Baca SelengkapnyaIni Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan
4 April 2023
AHY mengungkapkan alasan dugaan Moeldoko ingin menghalangi pencapresan Anies Baswedan dengan mengambil alih Partai Demokrat
Baca SelengkapnyaAHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat
4 April 2023
AHY, Kuasa Hukum Partai Demokrat, hingga Moeldoko memberikan tanggapannya terkait klaim bukti baru di peninjauan kembali kasus kudeta Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaMoeldoko Ajukan PK Kasus KLB Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Moeldoko Lagi, Lagi-lagi Moeldoko
4 April 2023
KSP Moeldoko mengajukan PK selang sehari setelah Partai Demokrat usung Anies Baswedan sebagai capres 2024. Ini kata AHY dan Andi Mallarangeng.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat Sebut Kubu Moeldoko Sudah Cerai Berai
3 Oktober 2021
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono, Herzaky Mahendra Putra, menyebut kubu Moeldoko sudah cerai berai.
Baca SelengkapnyaDonal Fariz Sebut Konflik Demokrat Menarik Karena Libatkan Orang Luar Partai
13 Maret 2021
Donal Fariz, mengatakan polemik Demokrat tak menarik jika hanya melibatkan internal partai politik.
Baca SelengkapnyaKubu KLB Tuding Ada Setoran Wajib DPC ke DPP, Kubu AHY: Jangan Mengada-Ada
10 Maret 2021
Herzaky Mahendra Putra membantah keras tudingan dari Kubu KLB bahwa ada setoran wajib dari daerah untuk kepengurusan AHY
Baca SelengkapnyaKata Marzuki Alie KLB Demokrat Kembalikan Marwah Partai
9 Maret 2021
Marzuki Alie menjelaskan perubahan di tubuh Demokrat terjadi sejak Kongres 2015. Ada perubahan AD/ART.
Baca SelengkapnyaMoeldoko Disarankan Belajar dari Megawati Mendirikan Partai Baru
8 Maret 2021
Anwar Abbas menyarankan Moeldoko, belajar dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk membentuk partai baru.
Baca SelengkapnyaSiap Maafkan Moeldoko, AHY: Beliau Mantan Panglima, Saya Tetap Hormat
8 Maret 2021
AHY mengaku secara pribadi tidak ada masalah dengan Moeldoko.
Baca Selengkapnya