TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) akan memanggil mantan Kepala Polda Yogyakarta Brigadir Jenderal Sabar Rahardjo pekan depan. Pemanggilan ini dilakukan karena Komisi Kepolisian ingin menggali lebih dalam langkah Kepolisian Yogya ketika dipimpin Sabar sebelum penyerangan ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Cebongan, Sleman, Yogyakarta, terjadi. "Klarifikasi ini terkait peristiwa-peristiwa yang terjadi," kata Edi Hasibuan, anggota Kompolnas, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat, 12 April 2013.
Edi menolak merinci materi yang akan digali dari Sabar. Edrianus Meliala, anggota Kompolnas lainnya, mengatakan Sabar akan dimintai klarifikasi. "Pemanggilan akan dilakukan secepat mungkin," ujarnya.
Empat tersangka pembunuh anggota Komando Pasukan Khusus, Sersan Kepala Santoso, tewas ditembak anggota Kopassus di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan. Kasus ini diduga diketahui oleh kepolisian sebelum peristiwa penembakan itu. Sebab, ada komunikasi antara Brigadir Jenderal Sabar Rahardjo dengan mantan Panglima Daerah Militer IV Diponegoro Mayor Jenderal TNI Hardiono Saroso sebelum kejadian.
Edi mengakui salah satu yang bakal digali dari pemanggilan Brigjen Sabar adalah komunikasi dengan Panglima Daerah Militer Diponegoro. "Kami klarifikasi semua hal yang berkaitan dengan (komunikasi) itu," ujarnya, "Karena ada dugaan seperti itu (mengetahui penyerangan)," ia menambahkan.
Anggota keluarga korban juga mengadukan persoalan ini ke Kompolnas, Jumat siang. Mereka adalah Victor Manbait selaku kakak dari Johanis Juan Manbait, Yani Rohi Riwu kerabat dari Gamaliel Y. Rohi Riwu, Johanes Kadja kerabat dari Hendrik B. Sahetapy Engez, dan Johanes Lado kerabat dari Adrianus Chandra Gajala.
Dalam kesempatan tersebut, mereka mendesak Kompolnas mendorong Kepolisian terus mengusut kasus pembunuhan Sersan Kepala Santoso di Hugo`s Cafe. Mereka yakin ada latar belakang yang lain sehingga keluarga mereka dibunuh. "Kami keluarga meminta kejadian ini dibuka secara transparan agar masyarakat tahu dan penegakan hukum dilakukan tanpa pandang bulu," ujar Yani Rohi.
TRI SUHARMAN
Topik Terhangat:
Sprindik KPK | Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita lainnya:
'Sipir LP Cebongan Bisa Jadi Komandan Pasukan...'
Peretas Situs SBY Disidang Tanpa Pengacara
Bercerai, Jamal Mirdad-Lidya Kandou Pisah Rumah
Aktris Marshanda Tanya Beban Kerja Jokowi
Berita terkait
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
9 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
10 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
11 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
11 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
11 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
12 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
12 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca SelengkapnyaSebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri
12 hari lalu
Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum
12 hari lalu
Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi
12 hari lalu
Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.
Baca Selengkapnya