Penobatan KGPH Tedjowulan Dipindah

Reporter

Editor

Selasa, 31 Agustus 2004 17:05 WIB

TEMPO Interaktif, Solo:Genderang rebutan tahta Keraton Surakarta Hadiningrat dimulai. Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Tedjowulan, Selasa (31/8), resmi ditetapkan sebagai Raja Surakarta, Pakoe Boewono (PB) XIII, menggantikan mendiang ayahandanya PB XII. Ini merupakan penobatan Raja Surakarta babak pertama. Pasalnya, sekelompok putra-putri Sinuhun PB XII lainnya juga berencana menggelar jumenengan mengukuhkan KGPH Hangabehi sebagai Raja Surakarta yang juga bergelar PB XIII. Penobatan babak kedua iutu rencananya akan dilangsungkan tanggal 10 September mendatang. Penobatan KGPH Tedjowulan yang rencana semula dilangsungkan di Sasana Sewaka Kompleks Ndalem Keraton, akhirnya dipindah ke Sasana Poernomo milik Mooryati Soedibyo yang terletak di Jalan Dr. Muwardi, Solo yang berjarak sekitar 6 kilometer dari keraton. Pasalnya, seluruh akses menuju ke kompleks keraton ditutup. Semua pintu gerbang dikunci dari dalam dan dijaga sejumlah orang dari kubu KGPH Hangabehi. Mereka tidak menghendaki penobatan KGPH Tedjowulan. Seluruh pintu gerbang keraton dijaga sejumlah pria berpakaian hitam dengan pin bergambar logo keraton. Mereka yang akan masuk kompleks keraton ditanya keperluannya termasuk kalangan pers. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk kemungkinan benturan fisik, kubu KGPH Tedjowulan akhirnya memutuskan penobatan dilangsungkan di kediaman Mooryati Soedibyo yang juga cucu PB X. "Kami mengalah saja daripada terjadi sesuatu. Yang penting bisa dilaksanakan dan saya tulus iklhas," ujar Tedjowulan sebelum penobatan. Pelaksanaan penobatan juga berlangsung sederhana dan dengan persiapan mendadak. Akibat perubahan tempat itu membuat sejumlah tamu undangan kecele dan kelabakan karena mendapati pintu gerbang keraton tertutup rapat. Ketika ditanya apa yang akan dilakukannya setelah penobatan tersebut, KGPH Tedjowulan menyatakan akan melakukan musyawarah dengan saudara-saudaranya yang lain dari kubu KGPH Hangabehi. "Kami akan mengedepankan musyawarah, saya akan menemui mereka untuk membicarakan persoalan ini. Mungkin saat ini suasananya sedang emosi. Kami tidak ingin masalah ini berkepanjangan," ungkap Tedjowulan seraya meminta agar acara jumenengan tanggal 10 September nanti dibatalkan dulu. Soal adanya blokade dari kubu KGPH Hangabehi untuk masuk keraton, Tedjowulan menyatakan sebenarnya dirinya tidak ada masalah kapan pun akan masuk keraton. Hanya saja, untuk sementara tidak akan tinggal di keraton. "Untuk sementara saya akan tinggal di rumah saya dulu di Solo. Nanti secepatnya akan masuk keraton juga," tambahnya. Anas Syahirul/Imron Rosyid - Tempo News Room

Berita terkait

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

35 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

57 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah

Baca Selengkapnya

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.

Baca Selengkapnya

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.

Baca Selengkapnya

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

19 September 2023

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

29 April 2023

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.

Baca Selengkapnya

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

28 Desember 2022

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022

Baca Selengkapnya

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

15 Oktober 2022

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.

Baca Selengkapnya