TEMPO.CO, Malang - Sekitar 11 ribu kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Kota Malang mengalami kesalahan cetak dan rekaman data administrasi. Kesalahan meliputi nama, alamat, dan status kependudukan saat rekam data. "Kesalahan rekam data bisa bertambah," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang, Metawati Ika Wardani, Rabu, 10 April 2013.
Kini, Dinas Kependudukan tengah menginventarisasi kesalahan data. Data-data yang salah itu nanti akan dilaporkan ke Kementerian Dalam Negeri untuk diperbaiki. Sedangkan warga yang menerima e-KTP dengan data yang berbeda diharapkan segera melaporkannya supaya bisa diperbaiki.
Untuk keperluan perbaikan rekam data ulang, Dinas Kependudukan menyelenggarakan pengadaan alat rekam data senilai Rp 841 juta. Sedangkan alat rekam data sebelumnya digunakan untuk proses rekam data bagi warga yang mengajukan e-KTP susulan. Alat rekam data baru khusus digunakan untuk perbaikan rekam data sebelumnya. Pemerintah Kota Malang telah menerima 12 unit alat rekam data. Peralatan disebar di lima kecamatan dan kantor Dinas Kependudukan.
Total jumlah warga wajib e-KTP di Malang sebanyak 565.604 orang sekitar 7 persen atau sekitar 39.500 orang belum melakukan rekam data. "Warga belum rekam data karena bekerja di luar kota atau luar negeri," katanya.
Agus Santoso, seorang warga Arjowinangun, Kedungkandang, Malang mengatakan belum menerima e-KTP. Padahal warga Kota Malang lainnya telah menerima e-KTP dari ketua rukun tetangga setempat. Sehingga sampai saat ini ia belum memiliki e-KTP. "Menurut ketua RT harus mengurus ulang, melakukan perekaman data lagi," katanya.
EKO WIDIANTO
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita lainnya:
Tengok Cuitan Anas Urbaningrum Soal SMS
Mantan Pangdam IV: Komnas HAM Jangan Didengar
SBY: 1.000 Persen Ibu Ani Tak Terlibat Hambalang
Dirut MRT Irit Bicara, Ahok: Bagus Dong!
'SBY Tak Percaya Orang Lain Selain Dirinya Sendiri'
Berita terkait
Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal
31 detik lalu
Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah
Baca SelengkapnyaRevisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi
36 detik lalu
Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.
Baca SelengkapnyaHasil Piala Asia Putri U-17: Timnas Indonesia Putri U-17 Dihajar Filipina 1-6, Claudia Scheunemann Cetak Gol
5 menit lalu
Claudia Scheunemann mencetak satu-satunya gol Timnas Indonesia Putri U-17 saat dihajar Filipina di Piala Asia Putri U-17 2024, Senin, 6 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaKongres Peradaban Aceh Bahas Budaya di Era Kecerdasan Buatan
10 menit lalu
Kongres Peradaban Aceh 2024 membahas nasib seni dan budaya di era kecerdasan buatan. Apa yang harus seniman lakukan?
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah Tegaskan Nikah Beda Agama Tidak Diperbolehkan
13 menit lalu
Abdul Mu'ti mengimbau masyarakat mematuhi ketentuan dalam kompilasi hukum Islam bahwa nikah beda agama tak diperbolehkan.
Baca SelengkapnyaGiliran OpenAI yang Menggarap Search Engine Berbasis AI, Saingi Produk Google dan Microsoft
15 menit lalu
OpenAI bersiap meluncurkan mesin pencari berbasis AI, tak ingin ketinggalan dari Gemini AI milik Google dan Copilot besutan Microsoft.
Baca SelengkapnyaWakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor
18 menit lalu
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.
Baca SelengkapnyaUkraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan
23 menit lalu
Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.
Baca Selengkapnya8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu
24 menit lalu
Media Israel melaporkan bahwa tingkat tekanan dari Amerika Serikat akan menentukan tanggapan Netanyahu terhadap upaya pemerintahan Biden.
Baca SelengkapnyaPrabowo Hadiri Halalbihalal Bersama Pegawai Kemenhan, Ini Pesannya
25 menit lalu
Prabowo mengatakan misi pertahanan adalah misi yang sangat menentukan.
Baca Selengkapnya