TNI AD Bantah Rahasiakan Pencopotan Hardiono  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 8 April 2013 14:53 WIB

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (dua kiri) bersiap memberikan keterangan pers terkait insiden penyerangan oleh gerombolan bersenjata ke LP Cebongan Sleman di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat (29/3). ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar TNI Angkatan Darat membantah sengaja merahasiakan pencopotan Panglima Komando Daerah Militer IV Diponegoro Mayor Jenderal Hardiono Saroso dari media massa. TNI AD beralasan upacara serah terima jabatan untuk perwira tinggi, seperti Pangdam, memang biasa dilakukan tertutup.

"Sudah dua tahun ini kami menyelenggarakan acara sertijab (serah terima jabatan) dilakukan secara internal saja," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal Rukman Ahmad, saat ditemui wartawan di kantornya, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin, 8 April 2013.

Sejak Mabes TNI AD dipimpin Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhi Wibowo, Rukman melanjutkan, acara serah terima jabatan perwira tinggi dilakukan secara internal. "Tanpa upacara besar dan tak perlu mengundang media. Jadi, cukup disiarkan di website saja," kata Rukman.

Rukman juga membantah jika pergantian Pangdam Diponegoro ini buntut dari peristiwa penyerbuan dan penembakan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Mutasi terhadap Hardiono Saroso memang berdasarkan evaluasi rutin.

Selain memutasi Hardiono, Mabes TNI AD juga memutasi enam perwira tinggi. Termasuk Mayjen Sunindyo yang sebelumnya menjabat Asisten Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menjadi Pangdam IV Diponegoro, menggantikan Mayjen Hardiono.

Beberapa jam setelah peristiwa berdarah di Cebongan, Hardiono menjamin tidak ada anak buahnya yang terlibat dalam kasus itu. Sementara, Ketua Tim Investigasi TNI AD Brigjen Unggul Yudhoyono, pada Kamis 4 April lalu, mengakui 11 anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan, Kartosuro, Sukoharjo, Jawa Tengah terlibat dalam penembakan Lapas Cebongan.

Dari 11 anggota Kopassus, ada dua yang tidak ikut melakukan aksi penyerangan. Keduanya bermaksud mencegah dan menggagalkan aksi sembilan teman mereka. Tim investigasi TNI AD menyebut anggota Kopassus berinisial U sebagai eksekutor yang menembak keempat tahanan titipan Polda Yogyakarta.

INDRA WIJAYA

Berita terkait

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

16 Januari 2024

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

pendaftaran online Akademi Militer atau Akmil akan dibuka pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

23 Juli 2018

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal M. Sabrar menjelaskan soal pengangkatan menantu AM Hendropriyono, Andika Perkasa menjadi Pangkostrad.

Baca Selengkapnya

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

23 Juli 2018

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

Serah terima jabatan itu, kata KASAD Jenderal Mulyono, untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan dan penyegaran di tubuh TNI AD.

Baca Selengkapnya

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

22 Juli 2018

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

Tiga orang Letnan Dua Cpn, Puspita Ladiba, Feny Avisha dan Tri Ramadhani akan menjadi juru terbang perempuan pertama di lingkungan TNI AD.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache

22 Juli 2018

Cerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache

Letnan Satu Cpn Alexius Darma menceritakan pengalamannya berlatih menerbangkan Helikopter Apache AH-64E tanpa melihat.

Baca Selengkapnya

TNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache

22 Juli 2018

TNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache

Para teknisi belajar mengenai seluk beluk helikopter Apache selama 6 sampai 8 bulan di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang

21 Juli 2018

Mengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang

TNI AD mengandangkan delapan Helikopter Apache AH-64E terbarunya di Skuadron 11/Serbu, Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani.

Baca Selengkapnya

Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

21 Juli 2018

Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

Penerbang TNI AD yang telah menjalani pelatihan di Amerika selama 10 bulan sudah punya kemampuan menerbangkan Helikopter Apache.

Baca Selengkapnya

Begini Kecanggihan Helm Helikopter Apache Milik TNI AD

21 Juli 2018

Begini Kecanggihan Helm Helikopter Apache Milik TNI AD

Dibandrol dengan harga Rp 500 juta, helm pilot Helikopter Apache memiliki teknologi mutakhir. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Satu Helikopter Apache Rp 500 Miliar, Berapa Harga Helmnya?

21 Juli 2018

Satu Helikopter Apache Rp 500 Miliar, Berapa Harga Helmnya?

Kecanggihan helikopter Apache AH 64 milik TNI Angkatan Darat tidak hanya terletak pada unitnya. Helmnya pun canggih.

Baca Selengkapnya