TEMPO.CO, Surabaya-Satuan Tugas Daerah People Smuggling Kepolisian Daerah Jawa Timur menggerebek 35 imigran gelap asal Myanmar yang tinggal di Puri Darmo Revised Residence, Jalan Kupang Baru Surabaya, Jumat, 5 April 2013. Mereka terdiri dari enam anak berusia 2 bulan hingga 2 tahun, 3 anak laki-laki, 2 anak perempuan usia 8-11 tahun. Sisanya, 16 laki-laki dan 8 perempuan dewasa. Tiba di Surabaya sejak enam hari lalu, mereka diduga pengungsi Rohingya yang sedang mencari suaka.
“Mereka menggunakan jalur darat dari Batam dan Medan,” kata Kepala Sub Direktorat III Unit Remaja Anak dan Wanita Polda Jatim Ajun Komisaris Besar Wiji Suwartini kemarin. Beberapa di antara imigran gelap itu diduga tinggal di Medan atau Batam selama dua tahun. Sebelumnya, mereka hidup di Malaysia selama 2-4 tahun.
Dari 35 imigran, tiga di antaranya memiliki assylum seekers dari UNHCR, terdaftar resmi sebagai pengungsi. "Kami belum memeriksa detil," ujar Wiji. Kepada polisi, mereka mengaku dijanjikan seseorang untuk tinggal di Australia. Beberapa imigran diminta membayar Rp10 juta yang diperoleh dari bekerja atau sudah dibawa dari negara asalnya.
Para imigran ini akan diserahkan kepada imigrasi. Namun, Kantor Imigrasi Tanjung Perak menyatakan lokasi tinggal imigran itu bukan termasuk wilayahnya, melainkan Kantor Imigrasi Waru. Sedangkan Kantor Imigrasi Waru melemparnya ke Tanjung Perak. "Sore ini kami harus dapat kepastian imigrasi mana yang akan menampung mereka. (Ditahan) Di sini nggak mungkin," kata Wiji.
Penahanan ini bermula dari ditemukannya Iman Huzain, 44 tahun. Setelah ditelusuri, ternyata Iman tidak sendiri. Ia tinggal bersama 35 imigran gelap di apartemen yang cukup mewah.
Salah seorang imigran ilegal M. Zoumil, 25 tahun, mengaku kabur dari Rohingya, karena merasa tidak aman. "Kalau tidak lari, kami semua bisa mati," ujarnya dengan bahasa Melayu campuran. Zoumil kabur menyusup bersama istri dan anaknya yang masih 10 bulan. Ia keluar dari Myanmar dan tinggal di Malaysia. Tapi, “di Malaysia susah cari makan." Polisi akan mengusut orang yang terlibat dalam penyelundupan ini. Termasuk penyewa apartemen.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita Terpopuler:
U, Kopassus Pemberondong Tahanan LP Cebongan
Ini Peralatan Kopassus yang Serbu Lapas Cebongan
Penyerang Cebongan Anggota Kopassus
Serbu Cebongan, Tiga Anggota Kopassus Turun Gunung
Anggota Kopassus Buang CCTV Lapas Cebongan ke Kali
Berita terkait
Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka
18 Desember 2023
Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.
Baca SelengkapnyaPeringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki
26 Oktober 2023
Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.
Baca SelengkapnyaJumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat
17 Agustus 2023
Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat
Baca SelengkapnyaPM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap
23 Juli 2023
Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaMalaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar
1 April 2023
Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.
Baca SelengkapnyaUsir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme
6 Maret 2023
Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.
Baca SelengkapnyaPM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah
14 Desember 2022
Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat
28 Juni 2022
Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong
28 Juni 2022
Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.
Baca Selengkapnya50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor
28 Januari 2022
Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.
Baca Selengkapnya