TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo gundah dengan sistem demokrasi di negeri ini. Bibit gusar ihwal pengambilan keputusan di Indonesia yang banyak dilakukan melalui sistem voting. Bibit geram dengan DPR yang sering melakukan voting dalam pengambilan keputusan dan kebijakan.
“Apalagi DPR itu sedikit-sedikit voting. Pancasila itu mengajarkan musyawarah. Tidak mengajarkan voting,” kata Bibit Waluyo dalam ceramahnya di acara Halaqoh Ulama Penguatan Pendidikan Agama dan Keagamaan bagi Kurikulum Pendidikan Nasional 2013, kerja sama Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah dan IAIN Walisongo Semarang, Sabtu, 30 Maret 2013.
Bibit menyitir lima sila dalam Pancasila, terutama sila keempat yang berbunyi, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan." "Coba tunjukkan mana yang menunjukkan kata voting? Tidak ada, kan. Voting itu melanggar Pancasila,” ujar Bibit.
Ia menilai, jika sebuah keputusan diambil melalui jalan voting, akan menimbulkan berbagai residu dan permasalahan. Banyak orang yang lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan bangsa. “Ini akibat dari demokrasi dan globalisasi,” kata dia. Bibit mencontohkan bagaimana bisa ada orang berunjuk rasa yang menggunakan kerbau yang ditempeli tulisan SBY.
Demo tersebut ingin menunjukkan bahwa Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sama dengan kerbau. Bibit mempertanyakan pendemo seperti itu. “Apa benar yang demo itu tidak ikut makan kebijakan SBY? Wong selesai demo dia juga makan. Itu orang munafik,” kata bekas Pangkostrad ini.
Bibit menilai saat ini bangsa Indonesia terjebak pada empat krisis, yakni krisis ideologi, karakter, jati diri, dan kepercayaan. Bekas Pangdam IV Diponegoro ini meminta agar semua pihak kembali kepada nilai-nilai Pancasila. Sebab, kata dia, tanpa Pancasila, maka itu bukan Indonesia.
ROFIUDDIN
Berita terkait
Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya
59 hari lalu
Maarten Paes ingin segera belajar Bahasa Indonesia dan berjanji bakal berkontribusi untuk perkembangan sepak bola Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Bagi-bagi Sepeda, Warga Diminta Ucapkan Pancasila bukan Nama Ikan
23 Februari 2024
Presiden Jokowi kembali membagikan sepeda ke warga ketika berkunjung ke Kota Bitung, Sulawesi Utara, Jumat, 23 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah Optimistis Ideologi Negara Terus Menyala
9 Februari 2024
Penerbitan buku tentang Pancasila oleh mahasiswa sangat menginspiras
Baca SelengkapnyaBamsoet Ajak Kader FKPPI Jaga dan Bela Pancasila
25 Januari 2024
Bambang Soesatyo apresiasi kader FLPPI yang berkomitmen menjaga dan membela pancasila.
Baca SelengkapnyaBamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan
25 Januari 2024
Dalam komunitas otomotif dapat ditemukan banyak aspek yang sangat relevan dengan nilai-nilai kebangsaan.
Baca SelengkapnyaBibit Waluyo Hadiri Deklarasi Dukungan PKR untuk Prabowo-Gibran di Solo
24 Januari 2024
Bibit Waluyo selaku Penasihat TKD Prabowo-Gibran Jawa Tengah menghadiri deklarasi dukungan dari Partai Kedaulatan Rakyat (PKR) ke Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaLambang Pancasila 1 sampai 5 Beserta Maknanya
17 Januari 2024
Lambang Pancasila 1 sampai 5 memiliki makna mendalam yang mencerminkan Indonesia. Berikut ini makna lambang Pancasila yang wajib diketahui.
Baca SelengkapnyaMahfud Md: Tugas Saya Paling Pokok di Politik Menjaga Keutuhan Ideologi
14 Januari 2024
Mahfud Md berharap masyarakat tidak jauh kepada pikiran yang ingin mengganti ideologi Indonesia itu.
Baca SelengkapnyaFSGI Bicara Pergantian Nama PPKn jadi Pendidikan Pancasila: Ada Dua Rekomendasi
1 Januari 2024
Perubahan PPKn menjadi Pendidikan Pancasila dimulai pada Juli 2022.
Baca SelengkapnyaMakna dan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia
18 Desember 2023
Ketahui makna dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia berikut ini. Maknanya mendalam dan sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.
Baca Selengkapnya