Bandara Nusawiru Dikembangkan Untuk Pesawat Boeing  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Senin, 25 Maret 2013 13:49 WIB

REUTERS/Alex Domanski

TEMPO.CO, Pangandaran -Bandara Nusawiru di Pangandaran, Jawa Barat, akan ditata ulang. Sesuai masterplan bandara ke Kementerian Perhubungan tahun lalu, Nusawiru akan dikembangkan sebagai area penerbangan pesawat komersil dan sekolah penerbang. "Masterplan sudah diserahkan awal 2012 lalu, namun belum disetujui Kementerian Perhubungan," kata Koordinator Bandara Nusawiru Hendra Gunawansaat ditemui Tempo di menara pengawas bandara Ahad, 24 Maret 2013.

Landasan bandara akan diperpanjang dan diperlebar agar bisa dipakai pesawat berbadan besar seperti jenis Boeing. Menurut Hendra, landasan akan diperpanjang menjadi 2.100 meter dari 1.400 meter sekarang. Pelebarannya menjadi 45 meter dari kondisi saat ini 30 meter.

Selain itu, area bandara dirancang untuk penerbangan komersil dan tempat latihan sekolah penerbang. Kini, bandara kelas IV atau setingkat di atas bandara perintis itu baru bisa menampung pesawat-pesawat berbadan kecil, seperti jenis CN 235 dan Foker 27 yang berpenumpang hingga 40 orang.

Saat ini, Nusawiru dipakai pesawat-pesawat milik Susi Air yang melayani rute Jakarta-Nusawiru dengan lama terbang selama 1 jam. Penerbangan pengumpan rutin setiap hari itu masing-masing hanya sekali. "Berangkat dari Nusawiru pukul 6 pagi, yang dari Jakarta dari Bandara Halim Perdanakusumah pukul 8 pagi," kata Hendra.

Bandara Nusawiru dibangun dan diresmikan pemerintah provinsi Jawa Barat pada 1996. Pengelolanya berasal dari Dinas Perhubungan Jawa Barat. Tujuan pembangunan Nusawiru, kata Hendra, untuk menunjang pariwisata."Selain Pantai Pangandaran, di sini juga ada Pantai Batu Hiu dan Green Canyon," ujarnya.

Sempat tutup saat reformasi, bandara seluas 50 hektare itu kembali dibuka pada 2004. Setelah itu, sebuah maskapai penerbangan, yaitu Merpati Airlines pernah membuka rute Bandung-Nusawiru dengan jarak tempuh 30 menit. Namun pelayanan angkutan udara itu hanya bertahan sebentar.

Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar mengatakan, pemerintah daerah harus menata ulang pengelolaan obyek-obyek wisata pantai dan air di Pangandaran agar Bandara Nusawiru tak sepi. "Lokasi wisata harus dibenahi dulu, kalau barangnya jelek siapa yang mau beli. Bandara bisa percuma," ujarnya.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Singapore Airshow, ST Electronics Justru Jual Pagar

18 Februari 2016

Singapore Airshow, ST Electronics Justru Jual Pagar

Sudah ditawarkan ke Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.

Baca Selengkapnya

Cegah Insiden Mario, Bandara Husein Tambah Patroli

10 April 2015

Cegah Insiden Mario, Bandara Husein Tambah Patroli

Kepala dinas pengawas bandara akan dikumpulkan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Penerobos Bandara Diancam Pidana dan Denda  

6 Agustus 2014

Penerobos Bandara Diancam Pidana dan Denda  

Aturan ini bisa menjerat siapa saja yang masuk kawasan terbatas bandara tanpa disertai identitas pengenal khusus atau ID Pass bandara.

Baca Selengkapnya

Desember, Pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta Ditutup

4 Juli 2013

Desember, Pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta Ditutup

Pengalihan dan penutupan pintu M1 dilakukan karena adanya
pembangunan stasiun dan rel kereta bandara.

Baca Selengkapnya

Mangkrak, Lapangan Terbang Jember Ditanami Tebu  

21 Januari 2013

Mangkrak, Lapangan Terbang Jember Ditanami Tebu  

Penanaman tebu dan kacang di areal tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2010 lalu oleh PT Perkebunan Nusantara XII.

Baca Selengkapnya

Bandara Budiarto Curug Dipagar Keliling

8 Juli 2010

Bandara Budiarto Curug Dipagar Keliling

Ia berharap dana Rp 1 miliar lagi segera turun.

Baca Selengkapnya

Pengelola Bandara Perbaiki Pagar Rusak

19 April 2007

Pengelola Bandara Perbaiki Pagar Rusak

Pengelola Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, PT Angkasa Pura II, telah melakukan perbaikan pagar keliling bandar udara yang bolong dan rusak.

Baca Selengkapnya