IPW: Penyerang LP Sleman Pasukan Siluman

Reporter

Minggu, 24 Maret 2013 15:14 WIB

Petugas Brigade Mobil Polda DIY berjaga di Instalasi Kedokteran Forensik, RSUD Dr. Sardjito, kabupaten Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3). Autopsi yang dilakukan oleh tim gabungan dari RSUD Dr. Sardjito dan tim Kedokteran dan Kesehatan Polda DIY ini bertujuan untuk meneliti penyebab utama kematian empat tahanan titipan di Lapas II B Cebongan Sleman dan menjadi salah satu bukti penting pengungkapan kasus penyerbuan oleh segerombolan orang bersenjata pada Sabtu (23/3) dini hari. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) menyatakan penyerangan sekelompok orang bersenapan laras panjang ke Lembaga Pemasyarakatan II-B Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan bentuk aksi yang dilakukan pasukan siluman.

"Indonesia saat ini dalam bahaya teror pasukan siluman bersenjata api yang setiap saat bisa mencabut nyawa orang-orang tertentu," kata Ketua Presidium IPW, Neta S. Pane, melalui keterangan tertulis, Ahad, 24 Maret 2013.

Menurut dia, jika aksi teror seperti ini dibiarkan, bukan tidak mungkin suatu saat nanti aksi pasukan siluman tersebut akan menyerang sendi-sendi kenegaraan. "Termasuk menyerang kepentingan kepala negara," ujar Neta.

Dalam setahun terakhir, IPW mencatat tiga kasus penyerangan oleh pasukan siluman yang tak kunjung terungkap. Pertama, penyerangan oleh pasukan yang disebut-sebut sebagai Geng Motor Pita Kuning di Jakarta, April 2012 lalu. Mereka merusak delapan tempat di Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Termasuk Kepolisian Sektor Tanjung Priok. "Mereka juga membunuh dua orang dan belasan lainnya luka," ucap Neta.

Kedua, penyerangan yang menewaskan delapan anggota Tentara Nasional Indonesia dan satu orang sipil di Papua, pada 21 Februari 2013. Terakhir, penyerangan sekelompok orang ke LP II-B Cebongan, Sleman, kemarin. "Sampai saat ini tidak diketahui siapa penyerang LP Sleman," kata Neta.

Menurut Neta, ada yang mengatakan bahwa pelaku penyerangan adalah kelompok preman atau teroris. "Jika mereka preman atau teroris, apa kepentingan mereka menyerbu LP dan mengeksekusi tersangka pembunuh anggota Kopassus?" ujarnya.

Ia mengatakan, penyerangan ke LP II-B Cebongan, Sleman merupakan sejarah terburuk dalam sistem keamanan di Indonesia. "Meski pasukan siluman terus menebar teror, belum ada tanda-tanda bakal terungkap," Neta berujar.

Versi polisi, penyerangan ke LP II-B Cebongan dilakukan 17 orang. Tapi Kementerian Hukum dan HAM melansir jumlah penyerang tak lebih dari 15 orang. Akibat penyerangan ini, empat tahanan asal Nusa Tenggara Timur tewas karena diberondong timah panas di dalam sel oleh pelaku penyerangan.

Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Brigadir Jenderal Sabar Rahardjo, mengatakan empat korban adalah tersangka pembunuhan anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan, Surakarta, Sersan Satu Santoso.

Selain menembak empat korban, kawanan penyerang menganiaya delapan petugas LP menggunakan popor senapan laras panjang. Mereka dianiaya karena mencegah penyerang masuk ke dalam LP. Untuk menghilangkan jejak, para pelaku mengambil CCTV di dekat sel korban dan di depan pintu masuk lapas. Selengkapnya berita penyerbuan Lapas Sleman klik di sini.

PRIHANDOKO

Berita Lainnya:
Asrama Mahasiswa NTT di Yogya Ditinggal Penghuni
Sultan Khawatirkan Keselamatan Mahasiswa NTT
Pangdam: Penyerang LP Bukan Anggota Kopassus
Duka Selimuti Keluarga Korban Penembakan LP
Ini Alasan Pemindahan Empat Tahanan ke LP Sleman

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

9 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

10 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

11 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

11 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

11 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

12 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

12 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

12 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

12 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

12 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya