TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang demo 25 Maret 2013, Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) mendapat banyak tekanan dari pelbagai pihak. Kata Sekretaris Jenderal MKRI Adhie Massardi, ancaman teror ini diterima sejumlah anggota Majelis, dalam berbagai bentuk. "Banyak teror kepada kami," kata Adhie, Ahad, 24 Maret 2013.
Adhie tidak menjelaskan rupa teror yang MKRI terima. Ia hanya menyatakan, MKRI perlu mengantisipasi pelbagai kemungkinan buruk. Dan antisipasinya berupa pemindahan lokasi unjuk rasa, dari depan Istana Kepresidenan ke depan gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Jalan Diponegoro, Jakarta. "Kami siap dengan segala risiko yang ada, tapi tetap tak boleh ada pertumpahan darah dalam demo itu," kata Adhie.
Selain akan menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mundur, demo 25 Maret bakal berbentuk aksi solidaritas sosial. Rencananya, MKRI menyediakan 4.000 paket sembako yang sudah disiapkan sejak Sabtu malam, 23 Maret 2013. "Paket sembako bakal dibagikan simpatisan MKRI ke masyarakat di sekitar lokasi aksi." (Baca juga: Gerakan Cabut Mandat Presiden).
Di unjuk rasa itu, sejumlah tokoh juga akan berorasi. Meski belum ada kepastian jumlah simpatisan yang hadir, Adhie yakin sejumlah seniman bakal ikut bergabung di sana. "Demo di Jakarta ini bakal dibarengi sejumlah aksi di hampir seluruh wilayah Indonesia, dengan tuntutan serupa," ujar Adhie.
Lima tuntutan yang diusung MKRI adalah meminta pemerintah menasionalisasi tambang minyak dan gas; turunkan harga kebutuhan pokok; menghentikan keran impor kebutuhan pokok; tuntaskan kasus korupsi, terutama yang dekat dengan lingkaran Istana; serta menghentikan konflik agama, suku, dan ras.
PRIHANDOKO
Terpopuler:
Asrama Mahasiswa NTT di Yogya Ditinggal Penghuni
4 Tahanan Sleman Dieksekusi di Depan Napi Lain
Eyang Subur, Bekas Penjahit yang Koleksi Perhiasan
Kepala Pengamanan LP Sleman Ditodong Pistol
Sultan Khawatirkan Keselamatan Mahasiswa NTT
Berita terkait
Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas
1 hari lalu
Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas
4 hari lalu
Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal
Baca SelengkapnyaDemokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY
9 hari lalu
Demokrat menyatakan ide pembentukan presidential club sebetulnya sudah tercetus sejak 2014.
Baca SelengkapnyaBeda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati
34 hari lalu
Relawan Jokowi menilai silaturahmi dengan Megawati penting dan strategis dalam kerangka kebangsaan dan kenegaraan.
Baca SelengkapnyaRespons PDIP hingga Istana Soal Wacana Pertemuan Jokowi dan Megawati
36 hari lalu
Istana Kepresidenan menyatakan Presiden Jokowi sangat terbuka untuk bersilaturahmi dengan siapa saja, apalagi dengan tokoh-tokoh bangsa.
Baca SelengkapnyaIstana Minta Maaf, Ini Kronologi Open House Jokowi Ricuh
38 hari lalu
Istana meminta maaf karena tak bisa mengakomodasi semua warga yang mengikuti acara open house Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex
48 hari lalu
Rumah dan istana Presiden Peru Dina Boluarte digerebek dalam penyelidikan terhadap kepemilikan jam tangan mewah Rolex.
Baca SelengkapnyaDeretan Kritik Kepada Rumah Menteri dan Istana Wapres di IKN
15 Maret 2024
Bangunan baru di Istana Negara IKN seperti rumah menteri dan istana wakil presiden mendapat kritik. Berikut fakta-faktanya.
Baca SelengkapnyaGeng Kriminal Serang Istana Kepresidenan Haiti di Port-au-Prince
9 Maret 2024
Geng-geng kriminal Haiti melancarkan serangan besar-besaran terhadap beberapa kantor pemerintah, termasuk Istana Kepresidenan
Baca SelengkapnyaJawab Isu Akan Mundur dari Kabinet, Menlu Retno Balik Tanya: Percaya Enggak?
6 Februari 2024
Menlu Retno Marsudi, yang sempat diisukan akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju, balik bertanya kepada wartawan yang mengkonfirmasi kabar tersebut
Baca Selengkapnya