Gas Beracun Kawah Timbang Kembali Meluas  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Jumat, 22 Maret 2013 19:32 WIB

Petugas pos pengamatan gunung Dieng memeriksa kondisi udara menggunakan alat multy warm di sekitar kawah Timbang di dataran tinggi Dieng Dusun Simbar, Batur, Banjarnegara, Jateng, Kamis (21/3). ANTARA/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Banjarnegara - Petugas pemantauan gas beracun Kawah Timbang, Desa Sumberejo Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, kembali mendeteksi gas beracun di radius 700 meter. Sebelumnya, semburan gas menurun dan tak terendus di zona pemantauan. “Memang terdeteksi kembali adanya gas beracun di radius 700 meter,” kata anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara, Andri Sulistiyo, Jumat, 22 Maret 2013.

Dia menjelaskan, berdasarkan pengukuran detektor gas, tercatat gas CO2 mencapai 0,3 persen. Sedangkan volume dari batas aman adalah 0,5 persen volume. Sementara gas H2S tercatat 12 ppm. Secara visual, kata dia, luncuran gas berupa asap putih tebal menjangkau hingga jarak 300 meter ke arah selatan. “Belerang tercium lemah pada jarak satu kilometer,” katanya. Sebelumnya asap putih tebal meluncur dari pusat kawah hingga jarak 200 meter.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dieng Tunut Pujiharjo mengatakan, alat pengukur konsentrasi gas dari Badan Geologi Amerika Serikat sulit dipakai di Kawah Timbang. “Penggunaannya sulit karena butuh dua orang yang dilengkapi tabung gas oksigen,” katanya.

Tunut menjelaskan, jika memakai pengukur gas itu, waktu yang dibutuhkan untuk mengukur konsentrasi gas di satu titik ukur sekitar 15 menit. “Padahal, satu tabung oksigen hanya dapat dipakai untuk 30 menit,” ujarnya. Sehingga satu tabung hanya efektif untuk mengukur gas di dua titik. Padahal, ada delapan titik ukur pada radius 700 meter. Selain itu, kata dia, alat pengukur gas dari Amerika ini butuh peralatan lain berupa komputer jinjing.

Akan tetapi, katanya, tingkat akurasi alat ukur multigas ini lebih bagus dibanding alat yang selama ini dipakai mengukur konsentrasi gas di Kawah Timbang. Menurut dia, alat itu lebih bagus jika dipasang secara menetap di sekitar Kawah Timbang dan data ditelemetrikan ke PGA Dieng. “Alat itu akan ditanam permanen di Kawah Timbang Juni nanti,” ujar Tunut.

Masih belum turunnya aktivitas Kawah Timbang membuat petani rugi. “Saat ini seharusnya sudah mulai masuk masa tanam,” kata Kepala Desa Sumberejo, Ibrahim. Akibat tak bisa menanam di sekitar kawah, bibit kentang yang siap tanam menjadi busuk. Ladang kentang di sekitar Kawah Timbang seluas 50 hektare. “Tapi kami masih mematuhi larangan agar tak mendekat ke kawah dalam radius 500 meter,” katanya.

ARIS ANDRIANTO

Berita Lainnya:

Pembongkaran Gereja Bekasi Dinilai 'Over Acting'
Kolam Ikan Djoko Susilo Dijarah Warga
Total Enam Pengungsi Rokatenda Tewas
Ini 5 Tuntutan Pengunjuk Rasa 25 Maret

Topik Terhangat:
Krisis Bawang
|| Hercules Rozario || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas

Berita terkait

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

24 Februari 2023

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

BRIN dan BMKG menggelar Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Tengah untuk mengantisipasi efek Cuaca Ekstrem.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.

Baca Selengkapnya

Ekspor Naik, Pemprov Jateng Catat Surplus Perdagangan

2 November 2021

Ekspor Naik, Pemprov Jateng Catat Surplus Perdagangan

Data ekspor Jateng mengalami surplus yang paling tinggi selama 3 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Pemuda Seluruh Indonesia Ikuti Peringatan Sumpah Pemuda di Semarang

28 Oktober 2021

Pemuda Seluruh Indonesia Ikuti Peringatan Sumpah Pemuda di Semarang

Dengan kondisi turbulensi akibat pandemi, anak muda dituntut berkontribusi untuk membantu kebangkitan bangsa.

Baca Selengkapnya

Belajar Tangani Terorisme, Ganjar Nonton Film The Mentors

26 Oktober 2021

Belajar Tangani Terorisme, Ganjar Nonton Film The Mentors

Sekolah juga harus jadi sasaran pemahaman, sebab dinilai menjadi tempat yang subur untuk berkembangnya terorisme.

Baca Selengkapnya

Pemprov Jateng Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2021

26 Oktober 2021

Pemprov Jateng Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2021

Keterbukaan informasi publik ini tak sekadar hak namun juga bisa dijadikan pedoman.

Baca Selengkapnya

Di Hari Santri, Ganjar dan ASN Jateng Berpakaian Ala Santri

22 Oktober 2021

Di Hari Santri, Ganjar dan ASN Jateng Berpakaian Ala Santri

Kepada para santri di seluruh Indonesia, Ganjar berharap santri makin adaptif dan selalu memberikan inspirasi.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD Jateng Sarungan di Hari Santri

22 Oktober 2021

Anggota DPRD Jateng Sarungan di Hari Santri

Spirit perjuangan para ulama dan santri menjadi semangat pengingat untuk menghormati para guru dan kiai.

Baca Selengkapnya

Jateng Kembali Raih Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya

14 Oktober 2021

Jateng Kembali Raih Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya

Jateng menjadi yang terbaik karena mendapatkan penghargaan kategori Mentor, penghargaan tertinggi dalam kategori Anugerah Parahita Ekapraya.

Baca Selengkapnya