TEMPO Interaktif, Banyumas:Upacara pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyumas diwarnai demonstrasi mahasiswa, Jumat (20/8). Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi massa (Ormas) menuntut anggota dewan yang baru menandatangani kontrak politik yang mereka sodorkan. Dari 45 orang anggota Dewan, hanya satu legislator dari Partai Keadilan Sosial (PKS) yang membubuhkan tanda-tangannya. Rombongan demonstran datang tepat ketika acarapelantikan anggota Dewan yang baru serta penyerahanpalu dari Ketua DPRD Banyumas periode 1999-2004 kepadaPimpinan Dewan Sementara periode 2004-2009. Paramahasiswa yang menamakan kelompoknya SolidaritasElemen Masyarakat Banyumas (SEMB) tiba-tibabergerombol di depan gerbang halaman komplekPemerintah Kabupaten (Pemkab) tempat acaraberlangsung. Kedatangan mahasiswa langsung disambut pagar betispuluhan petugas kepolisian yang sejak pagi menjagaketat lokasi berlangsungnya acara. Niat rombongandemonstran masuk ke lokasi acara gagal karena tidakdiperbolehkan aparat keamanan. Akhirnya mahasiswamewakilkan dua utusan mereka menemui para anggotaDewan yang baru untuk menuntut kontrak politik. Para mahasiswa terus menggelar aksi orasi danmenyatakan, anggota dewan yang baru mengkhianatiamanat rakyat karena tidak berani menandatanganikontrak politik yang mereka sodorkan. Setelah sekitarsetengah jam melakukan orasi, satu-satunya anggotaDewan baru dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) HendroKuncoro menemui para mahasiswa dan menyatakan dirinyabersedia menandatangani kontrak sosial tersebut. "Saya mewakili diri saya pribadi sebagai anggota dewanyang baru," katanya. Beberapa saat kemudian pesertaaksi membubarkan diri. Ari Aji HS ? Tempo News Room