Kenapa Jokowi Unggul di Bursa Pencalonan Wapres  

Reporter

Senin, 18 Maret 2013 08:43 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Unggulnya nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam bursa pencalonan wakil presiden versi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) disebabkan masyarakat membutuhkan figur pemimpin alternatif. Pengamat politik Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, mengatakan, Jokowi sebagai media darling atau tokoh yang disukai media, berhasil menjawab keinginan masyarakat dan menjadi suatu fenomena.

“Gaya Jokowi sangat otentik dan gerak-geriknya selalu menjadi magnet bagi masyarakat,” kata Ari saat dihubungi, Ahad, 17 Maret 2013. Dia mengatakan, kepemimpinan Jokowi merupakan suatu antitesis.

Figur itulah yang menarik perhatian calon presiden 2014 untuk menggandengnya sebagai pendamping. Namun, menurut dia, Jokowi yang telanjur populer sebagai suatu figur justru belum tentu menjamin tingkat keterpilihan kandidat yang menggandengnya.

“Jokowi belum tentu serta-merta memberikan dukungan bagi calon presidennya,” kata Ari. Namun, ia mengatakan, akan lain jika Jokowi mencalonkan diri sebagai calon presiden. Akan tetapi, Jokowi pun sulit diprediksi maju sebagai calon presiden. (Baca: Kecil Kemungkinan Jokowi Nyapres Lewat PDIP)

Ari mengatakan, Jokowi pun masih unggul ketimbang tokoh lainnya yang selama ini digadang-gadang sebagai kandidat presiden 2014, seperti Megawati, Aburizal Bakrie, dan Prabowo Subianto. “Masyarakat sudah bosan dengan orang-orang lama,” ujar dia. Namun demikian, dia menegaskan, jika Jokowi maju sebagai calon presiden pada 2014, bisa jadi masyarakat akan mempertanyakan komitmennya dalam memimpin Ibu Kota.

Variasi tokoh yang tidak mengalami perubahan dalam survei, menurut Ari, dipengaruhi oleh faktor oligarki pada partai masing-masing tokoh. “Pengendali partai atau ketua umumnya tidak bisa melepaskan diri dari pencalonan presiden 2014."

Di samping itu, faktor lainnya adalah calon alternatif yang masih malu-malu mengekspos diri. “Istilahnya masih tiarap. Kalau masih begitu, bagaimana mau terekspos oleh lembaga survei,” kata Ari.

Padahal, menurut dia, ketertarikan masyarakat yang sudah menurun terhadap tokoh lama bisa digunakan sebagai kesempatan bagi tokoh alternatif. “Peluang sudah tersedia, tinggal bagaimana keberanian para penantang,” ujarnya.

Dalam survei pada 1-8 Maret 2013, tingkat elektabilitas Jokowi sebagai calon wakil presiden mencapai 35,2 persen. Lingkaran melakukan survei pada 1-8 Maret 2013 dengan metode multistage random sampling. Total responden sebanyak 1.200 orang dengan tingkat kesalahan sebesar 2,9 persen. Ia berhasil mengungguli Jusuf Kalla, Hatta Rajasa, dan Mahfud Md. Ketiganya hanya memperoleh suara masing-masing sebesar 21,2 persen, 17,1 persen, dan 15,1 persen. (Baca: Survei Cawapres, Jokowi Ungguli Kalla dan Hatta)

SATWIKA MOVEMENTI

Berita Lainnya:
Ahli Hukum Klaim Indonesia Perlu Pasal Santet
Kericuhan Warnai Kongres Luar Biasa PSSI
La Nyalla Jadi Wakil Ketua Umum PSSI
Polisi Tangkap Dua Perusak Kantor Tempo
Ini Dia Formula Renault Andalan Alexandra

Berita terkait

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

13 menit lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

3 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

5 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

7 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

8 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

8 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

9 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

9 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

11 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

13 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya