Empat Pimpinan Parpol Deklarasikan Koalisi Kebangsaan

Reporter

Editor

Kamis, 19 Agustus 2004 13:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Empat pimpinan partai politik, masing-masing Megawati (PDI Perjuangan), Akbar Tandjung (Partai Golkar), Hamzah Haz (Partai Persatuan Pembangunan), dan Ruyandi Mustika Hutasoit (Partai Damai Sejahtera) akhirnya menandatangani Deklarasi Koalisi Kebangsaan di Gran Melia Hotel Jakarta, Kamis pagi (19/8). Keempat pimpinan parpol sepakat memenangkan pasangan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi dalam pemilu presiden putaran kedua, 20 September nanti. Selain keempat pimpinan parpol tersebut, terlihat hadir dan turut memberikan dukungan secara spontan, tiga pimpinan parpol lainnya. Ketiganya masing-masing, Ketua Umum Partai Bintang Reformasi (PBR) Zainuddin MZ, Ketua Umum PNI Marhaenisme Sukmawati, dan ketua Umum PKPB R Hartono.Dalam deklarasi yang ditandatangani bersama tersebut, para pimpinan parpol menyatakan kerjasama juga dalam pembentukkan pemerintahan pusat dan daerah. Pemerintahan tersebut, menurut para pimpinan parpol yang sempat disemati pin Mega-Hasyim itu, pemerintahan yang diharapkan adalah pemerintahan yang kuat, bersih, efektif, berlandaskan prinsip profesionalisme dan kebangsaan. Di luar itu, kerjasama politik juga ditujukan bagi lembaga legislatif di pusat dan daerah, sebagai wadah perjuangan aspirasi rakyat. Selain juga kerjasama sinergi eksekutif dan legislatif di pusat dan daerah, dan peningkatan peran dan fungsi parpol sebagai wadah perjuangan untuk mengemban demokrasi.Dalam sambutan pertama, Ruyandi Hutasoit menyatakan, momen deklarasi ini sebagai momen bersejarah. Karenanya tidak salah jika koalisi ini dikatakan sebagai koalisi kebangsaan yang memiliki komitmen dan bakal dipertanggungjawabkan kepada rakyat Indonesia. Ruyandi sempat menyinggung pernyataan Capres Susilo Bambang Yudhoyono tentang koalisi bersama rakyat yang dianggap sebagai bentuk politisasi suara rakyat. Dimanapun, kata dia, koalisi dibentuk dalam sebuah wadah sebagai alat perjuangan aspirasi politik rakyat. "Jadi tidak bisa koalisi pribadi dengan rakyat," ujar dia.Dia berharap, koalisi ini tidak mengecewakan rakyat Indonesia karena jika itu terjadi, maka yang muncul tidak hanya kekecewaan, melainkan juga kegagalan. PDS yang sejak awal mendukung pasangan Mega-Hasyim, memiliki keyakinan duet pasangan ini bisa membawa keadilan dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Ketua Umum PPP Hamzah Haz, dalam sambutannya mengatakan partainya tidak serta merta seketika mendukung pasangan Mega-Hasyim. Keputusan memberikan dukungan dilakukan setelah menggelar rapat pimpinan nasional dan beberapa kali rapat pleno DPP PPP. Lebih dari itu, sosok Megawati dianggap Hamzah, memiliki visi dan misi serta kemampuan di bidang pemerintahan. "Ini saya katakan, setelah 3 tahun mendamping Ibu Mega," ujar Hamzah. Khusus tentang Hasyim Muzadi, dengan nada berseloroh, Hamzah mengatakan, anggap saja sosok Hasyim sebagai pengganti dirinya. Apalagi antara dirinya dengan Hasyim, diakui sebagai sama-sama kader NU. "Makanya sesama warga NU, mari sama-sama mendukung Pak Hasyim," katanya. Hamzah sempat menegaskan bakal beroposisi secara penuh di parlemen, jika pasangan Mega-Hasyim gagal di putaran kedua. Jika ada kader PPP yang menyeberang ke Yudhoyono -- Kalla, dikatakan Hamzah, dia bukan lagi sebagai anggota PPP.Sementara itu, Akbar Tandjung dalam sambutannya memaparkan kesamaan landasan, visi dan misi antara PDIP dan Partai Golkar. Akbar juga melihat kemauan serius pada diri Mega untuk membangun bangsa ini lebih baik dan maju ke depan. Kepada pimpinan parpol lain, Akbar berharap segera bergabung dan menyatakan dukungan. Niat Golkar memberikan dukungan terhadap Mega-Hasyim semakin penuh setelah capres Partai Golkar gagal dalam putaran pertama.Megawati sendiri dalam sambutan terakhirnya, lebih banyak bercerita tentang usaha sulitnya menjadi pemimpin bangsa selama tiga tahun terakhir. Dia bahkan sempat bercerita, ketika berdoa dan meminta kepada Tuhan untuk ditunjukkan pemimpin yang cocok seperti permintaan mereka yang dianggap tidak cocok dengan dirinya. Dalam kesempatan itu, Mega juga menegaskan pentingnya dukungan parpol selain dukungan rakyat. Menurut Mega, ia akan ditinggalkan sendiri, jika rakyat sudah tidak membutuhkannya, sementara dengan parpol tidak terjalin koalisi. Ecep S Yasa - Tempo News Room

Berita terkait

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

36 hari lalu

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

39 hari lalu

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.

Baca Selengkapnya

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

39 hari lalu

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

39 hari lalu

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

Ketua Fraksi PPP Amir Uksara mengatakan belum ada pergerakan untuk menggulirkan hak angket di DPR.

Baca Selengkapnya

Masih Adakah Kemungkinan Putaran Kedua Pilpres 2024? Ini Ketentuannya

15 Februari 2024

Masih Adakah Kemungkinan Putaran Kedua Pilpres 2024? Ini Ketentuannya

Melihat hasil quick count Pemilu 2024, masih adakah kemungkinan putaran kedua Pilpres 2024? Berikut ini penjelasan lengkap terkait ketentuannya.

Baca Selengkapnya

Begini Syarat Pilpres Dua Putaran dan Skenario Tahapannya

14 Februari 2024

Begini Syarat Pilpres Dua Putaran dan Skenario Tahapannya

Salah satu opsi yang mungkin terjadi dalam Pemilu Pilpres 2024 adalah pelaksanaan pemungutan suara dua putaran. Ini syarat pilpres dua putaran.

Baca Selengkapnya

Pejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid

30 Desember 2023

Pejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek menegaskan bahwa partainya solid.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

23 Juli 2023

Sandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

Sandiaga Uno mengatakan memiliki visi yang sama dengan Ganjar Pranowo yaitu menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru.

Baca Selengkapnya

Profil Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono dan Kontroversinya

6 Juni 2023

Profil Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono dan Kontroversinya

Muhammad Mardiono ditunjuk sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024: Inilah Profil Partai Persatuan Pembangunan

4 Juni 2023

Pemilu 2024: Inilah Profil Partai Persatuan Pembangunan

Partai Persatuan Pembangunan atau PPP menjadi salah satu peserta pemilu 2024 dengan Nomor Urut 17. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya