TEMPO.CO, Tasikmalaya-Sub Divisi Regional Bulog Regional Ciamis menyatakan, dari 982 karung beras raskin yang rusak hanya 3 karung. Sebelumnya, diberitakan 30 karung beras raskin ditolak warga Kelurahan Cigantang, Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin 11 Maret 2013 karena berkualitas jelek dan mirip nasi aking.
"Yang bermasalah sebenarnya 3 karung. Mungkin warga lain ragu-ragu, jadi mereka ikut mengembalikan," kata Kepala Sub Divisi Regional Bulog Ciamis, Arwakhudin Widiarso, saat konfrensi pers, Selasa 12 Maret 2013.
Menurut dia, total warga yang dikembalikan raskin dari Kelurahan Cigantang (ke Dolog) sebanyak 30 karung. Tapi, Bulog sudah mengganti beras raskin yang dikembalikan tersebut. "Kita kedapatan raskin rusak, warga punya hak mengembalikan dan kita harus meresponnya cepat," ucap Widiarso.
Widiarso menjelaskan, potensi beras tidak layak konsumsi memang ada. Karena Bulog tidak melakukan pengecekan dan pemeriksaan 100 persen terhadap beras yang masuk. Bulog hanya mensurvei atau metode sampling sekitar 10 persen terhadap beras masuk. "Ada kemungkinan beras yang rusak masuk ke hitungan margin error," ucap Widiarso.
Selain itu, Bulog membeli beras di banyak pemasok atau mitra. Di Ciamis saja, ada sekitar 50 mitra. "Ada kemungkinan cacat produksi, margin error di mereka (mitra). Kita tak cari siapa yang salah, yang penting warga dapat hak-haknya," kata Widiarso.
Kasus raskin rusak, kata Widiarso, adalah kali pertama di wilayah kerjanya. "Saya ingatkan teman di gudang (Dolog), sortirnya harus ketat. agar kejadian serupa tak terulang," ujarnya.
Sebelumnya, Senin 11 Maret 2013, sejumlah warga mengembalikan beras raskin ke Kantor Kelurahan Cigantang. Mereka menolak beras tersebut karena kondisinya jelek, tak layak konsumsi. "Terkena air, malah mengembang. Mirip nasi aking," kata Jonny, warga yang mengembalikan raskin.
CANDRA NUGRAHA
Berita terkait
Buwas: Jutaan Ton Beras Bulog Terancam Membusuk
21 Juni 2019
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, jutaan ton beras yang tersimpan di gudang Bulog tinggal menunggu waktu untuk membusuk.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Pembagian Rastra Dipercepat, Bulog Akan Kalang Kabut
2 Maret 2018
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta distribusi bantuan beras sejahtera (rastra) pada Maret 2018 dilakukan di awal bulan.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Beras untuk 15 Juta Warga Tak Telat walau Sehari
5 Desember 2017
Presiden Jokowi meminta penyaluran program bantuan beras untuk 15 juta warga masyarakat tak telat walau hanya sehari.
Baca SelengkapnyaRaskin Bau dan Berkutu? Ini Solusi Wakil Bupati Banjarnegara
6 Juli 2015
Bila sampai menemukan beras dengan yang tak layak makan, apalagi berkutu dan bau, masyarakat harus berani menolak.
Baca SelengkapnyaJelang Ramadan, Penyaluran Raskin Dikebut
13 Mei 2015
Saat ini Bulog masih terus menyerap beras petani.
Baca SelengkapnyaBeras Miskin Tidak Layak Konsumsi Ditolak Warga
11 Mei 2015
Kualitas beras ebanyak 3 toj itu buruk, karena berbau dan berwarna kuning.
Baca SelengkapnyaBau Apek, Sumenep Tolak Beras Miskin dari Bulog Jatim
16 April 2015
Sesuai surat edaran Gubernur Jawa Timur beras jatah warga
miskin Sumenep sebanyak 1.745 ton per bulan. Jatah itu untuk
116.378 rumah tangga sasaran.
JK Jamin Subsidi Raskin Berlanjut
7 Maret 2015
Harga beras diklaim berangsur turun sebagai dampak operasi pasar beras dan beras murah untuk rakyat miskin.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Melonjak, Pemerintah Parepare Bagikan Raskin
25 Februari 2015
Harga beras akan normal kembali pada Maret mendatang.
Cek Mutu Raskin, Rini Blusukan ke Gudang Bulog
10 Januari 2015
Menurut Rini, mutu raskin dipengaruhi juga oleh cara penyimpanannya di gudang.
Baca Selengkapnya