Tak Yakin Antasari Pembunuh, Pasal PK Digugat

Reporter

Kamis, 7 Maret 2013 03:53 WIB

Antasari Azhar. TEMPO/Ayu Cipta

TEMPO.CO , Jakarta: Tak yakin bekas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar adalah pembunuh, keluarga korban Nasrudin Zulkarnaen mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi terkait pasal peninjauan kembali (PK). Diharapkan, keadilan tercapai jika PK bisa kembali digelar setelah ada novum baru yang didapat.

"Kami yakin kasus ini sarat kepentingan," kata adik Nasrudin, Andi Syamsuddin Iskandar, ketika mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi, Selasa, 6 Maret 2013.

Nasrudin ialah Direktur Putra Rajawali Banjaran yang ditembak seusai bermain golf di Padang Golf Modernland, Tangerang, dan tewas pada 15 Maret 2009 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Pembunuhan Nasrudin menyeret Ketua KPK saat itu, Antasari, ke meja hijau.

Pasal 263 ayat (1) dan Pasal 268 ayat (3) Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 Tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana. Kedua pasal itu mengatur PK hanya diajukan satu kali sehingga ahli waris juga tak memiliki hak mengajukan PK.

PK dalam kasus pembunuhan Nasruddin sudah digunakan Antasari, sehingga tak bisa lagi digelar. Tapi keluarga Nasruddin justru menggugat supaya PK bisa kembali digelar jika ada bukti baru.

Boyamin Saiman, Kuasa Hukum Andi, berpendapat gugatan tersebut mirip dengan gugatan yang diajukan Machica Mochtar terhadap UU Pernikahan. Gugatan yang baru dikabulkan MK itu membolehkan adanya novum baru, yaitu DNA, dalam hak asuh anak hasil pernikahan siri.

Sebelumnya, anak hasil pernikahan siri tidak mempunyai hubungan perdata dengan ayahnya, namun kini ada teknologi DNA yang bisa membuktikannya. "Ilmu pengetahuan dan teknologi bisa dimanfaatkan," ujar Boyamin.

MUHAMAD RIZKI



Berita Terpopuler:
Malaysia Bayar Sewa ke Sultan Sulu Rp 14 Juta

Fakta-fakta Menarik Jelang MU Vs Real Madrid

Pegawai Kemenag Dicurigai Gelapkan Dana Haji

'Perjalanan Pulang' Keluarga Sultan Sulu ke Sabah

Polisi Gamang Usut Golden Traders

Berita terkait

Isi Kuliah Umum di Binus, Ketua MK Beberkan Soal Pengujian Undang-undang hingga Peran Mahkamah

9 jam lalu

Isi Kuliah Umum di Binus, Ketua MK Beberkan Soal Pengujian Undang-undang hingga Peran Mahkamah

Dalam kuliah umum, Suhartoyo memberikan pembekalan mengenai berbagai aspek MK, termasuk proses beracara, persidangan pengujian undang-undang, kewenangan MK dalam menyelesaikan sengketa, dan manfaat putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

15 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

16 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

1 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

1 hari lalu

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

1 hari lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya