Sejumlah buruh wanita membawa air untuk dipercikkan pada patung pasir yang bergambar logo HIV/AIDS karya seniman pasir Sudarshan Pattnaik pada malam Hari AIDS Dunia di sebuah pantai di Konark, Bhubaneswar, India, (30-11). (AP Photo/Biswaranjan Rout)
TEMPO.CO, Subang - Jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus Infection/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) di wilayah Kabupaten Subang menempati peringkat keenam di Jawa Barat. "Hingga akhir Februari 2013, jumlah penderita HIV/AIDS di daerah kami mencapai 526 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Budi Subiantoro, Selasa, 5 Maret 2013.
Menurut Budi, sejak penemuan kasus pertama di Subang pada 1999 hingga bulan lalu, virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh itu telah menyebabkan 95 orang meninggal di Subang. Budi mengungkapkan, persentase penderita HIV/AIDS di Kabupaten Subang dikuasai kaum perempuan pekerja seksual sebanyak 29 persen, ibu rumah tangga 14 persen, dan balita yang tertular virus itu 3,5 persen.
"Usia rata-rata yang paling banyak terjangkit virus HIV/AIDS antara 20-29 tahun atau usia produktif," kata Budi.
Budi mengatakan, Dinas sudah melakukan beragam cara pencegahan, yakni dengan cara sosialisasi dan membagi-bagikan kondom. "Kami juga sudah menyiapkan empat puskesmas yang khusus memberikan layanan gratis buat para penderita HIV/AIDS," ujarnya.
Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!
2 Desember 2022
Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!
Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.