TEMPO.CO, Sampang - Nasib pengungsi Syiah di GOR Sampang masih suram. Bupati Sampang yang baru, K.H. Fannan Hasib, menolak permintaan warga Syiah untuk kembali ke rumah mereka di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben. "Tidak bisa (kembali lagi), tidak mungkin," katanya kepada Tempo, Selasa, 5 Maret 2013.
Fannan mengatakan penolakan ini merupakan pendapat para kiai di Sampang. Jika warga Syiah ingin hidup tenang, satu-satunya solusi, kata dia, harus keluar dari Sampang. "Kalau sampai pulang lagi, (kerusuhan) bisa lebih parah dari sebelumnya."
Sulitnya warga Syiah untuk pulang, kata dia, bisa dilihat dari banyaknya pejabat dan lembaga yang datang dari Jakarta untuk mencari solusi konflik Syiah-Sunni. "Menteri, (komisioner) Komnas HAM, Wantimpres sudah datang ke sini berulang kali, tapi tidak pernah ada solusi. Makanya saya katakan sulit." Jika memaksa pulang, pemerintah setempat tidak menjamin keamanan warga Syiah karena ditolak seluruh elemen masyarakat.
Secara pribadi, Fannan menawarkan dua solusi, yaitu pindah ke Sidoarjo atau transmigrasi. "Wacana ke Sidoarjo sudah ditolak, ya tinggal transmigrasi itu. Aset mereka serahkan ke pemda. Kalau mau dijual kami siap beli."
Meski begitu, kata Fannan, pemerintah kabupaten tetap akan menyalurkan bantuan makan kepada pengungsi. Bantuan itu sebagian dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan masih cukup sampai April 2013.
Pemimpin Syiah Sampang di pengungsian, Iklil Almilal, tidak menganggap aneh sikap bupati baru itu. "Memang sejak awal sikapnya begitu." Namun, dia mempertanyakan pernyataan Fannan bahwa warga Sampang yang menolak Syiah. "Kami belanja ke pasar setiap hari, naik becak, dan mereka tahu kami pengungsi. Tapi tidak ada memperolok kami. Jadi, siapa sebenarnya yang memusuhi kami?"
Iklil menegaskan akan menolak semua opsi dari pemerintah. "Kami hanya ingin pulang. Itu saja."
MUSTHOFA BISRI
Berita terkait
Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama
27 Juni 2019
Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.
Baca SelengkapnyaSETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian
20 Februari 2018
Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.
Baca SelengkapnyaKasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran
26 September 2017
Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.
Baca SelengkapnyaRusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi
26 September 2017
Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang
26 September 2017
Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .
Baca SelengkapnyaKasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...
26 September 2017
Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.
Baca SelengkapnyaKomnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut
25 September 2017
Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.
Baca SelengkapnyaPria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun
25 September 2017
Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang
Baca SelengkapnyaSisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.
Baca SelengkapnyaBegini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.
Baca Selengkapnya