TEMPO.CO, Kupang - Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur (NTT), Jonathan Kana, mengatakan posisi Beny Kabur Harman sebagai calon Gubernur NTT tidak terganggu karena menjalani pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan kasus simulator mengemudi.
Menurut Jonathan, kesediaan Beny memenuhi panggilan KPK justru menunjukkan bahwa mantan Ketua Komisi III DPR itu memiliki komitmen yang tinggi terhadap upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Tidak ada pengaruhnya bagi pencalonannya menghadapi pilkada NTT. Kami tetap solid mendukungnya,” kata Jonathan, Jumat, 1 Maret 2013.
Sebagai jago Partai Demokrat, Beny berpasangan dengan Welem Nope untuk memperebutkan jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2013-2018. Bahkan mulai hari ini pilkada NTT diisi agenda kampanye setelah didahului penyampaian visi-misi seluruh pasangan calon dalam rapat paripurna DPRD NTT.
“Memenuhi panggilan KPK merupakan sikap yang bijak yang ditunjukkan Beny Harman,” ujar Jonathan.
Kamis kemarin, 28 Februari 2013, Beny bersama tiga anggota DPR lainnya dimintai keterangan oleh KPK. Tiga anggota DPR tersebut adalah Bambang Soesatyo dan Azis Syamsudin, dari Partai Golkar, dan Herman Hery dari Fraksi PDI Perjuangan.
Empat anggota DPR itu diperiksa berkaitan dengan pernyataan mantan anggota DPR M Nazarudin. Mantan Bendahara Partai Demokrat itu menyebutkan keterlibatan sejumlah anggota DPR dalam pengadaan simulator mengemudi. Namun, mereka membantahnya.
YOHANES SEO
Berita Terpopuler:
Djoko Susilo Ternyata Punya Istri Lain di Jakarta
Beredar Dokumen Soal Dana Hambalang untuk Ibas
Marzuki Alie: Anas Ngotot Masukkan Nazar ke Partai
Ibas Terima Uang Hambalang? Hatta Rajasa: Fitnah
Bisnis Mahdiana, Istri Kedua Djoko Susilo
Berita terkait
2.265 Sekolah di NTT Siap Terapkan Kurikulum Merdeka
11 Juli 2022
Ribuansekolah di provinsi itu mendaftar secara mandiri sebagai sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka.
Baca SelengkapnyaNikmati Eksotisme Labuan Bajo dari Jakarta
15 Oktober 2021
Pengunjung bisa merasakan nikmatnya kopi asal Flores yang perkebunannya dekat dengan Labuan Bajo di booth coffee corner.
Baca SelengkapnyaPengembangan Kawasan Labuan Bajo Hampir 50 Persen
28 September 2021
Dalam menata KSPN Super Prioritas Labuan Bajo, Pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1,3 triliun.
Baca SelengkapnyaStrategi Wisata di Negeri Seribu Bukit
1 September 2021
Strategi pengembangan pariwisata Nusa Tenggara Timur berbasis pada inklusviitas, sumber daya lokal, dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaDiselamatkan, Penyu Belimbing Raksasa Terjerat Jaring Nelayan di Kupang
29 Juli 2020
Penyu belimbing yang terjerat itu berukuran raksasa. Masyarakat setempat dipuji.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi NTT Berkukuh Tutup Taman Nasional Komodo
25 September 2019
Pemerintah Provinsi NTT akan berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata mengenai keputusan Gubernur NTT tetap menutup Taman Nasional Komodo.
Baca SelengkapnyaPenampilan Baru ASN NTT Tiap Selasa dan Jumat, Kenalkan Tenun
10 April 2019
Ada tata cara berpakaian sarung tenun ikat motif NTT bagi ASN di Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaDari Pisang, Margareta Ingin Berdayakan Masyarakat Kota Maumere
16 September 2018
Ia berpikir beratus-ratus tandan pisang itu dibeli dari petani langsung dengan harga sangat murah.
Baca SelengkapnyaMengintip Kesamaan Budaya Masyarakat Adat Suku Boti dengan Baduy
20 Juli 2018
Masyarakat adat Boti adalah suku paling menolak modernisasi di Nusa Tenggara Timur. Lokasinya sangat terpencil, dan belum dialiri listrik.
Baca SelengkapnyaPolda NTT Sedang Menyelidiki Penembakan Poro Duka
2 Mei 2018
Kasus penembakan terhadap seorang warga Sumba Barat bernama Poro Duka, 45 tahun kini tengah diusut oleh Polda NTT.
Baca Selengkapnya