Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla bersama Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD memberikan hewan kurban di pelataran parkir masjid Al Markaz Al Islami Makassar, Rabu (17/11). TEMPO/Kink Kusuma Rein
TEMPO.CO, Depok - Mantan Wakil Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla menganalogikan partai politik seperti grup band.
Dalam kuliah umum bertema "Kepemimpinan dengan Kepercayaan" di Universitas Indonesia (UI), Kalla mengatakan ada band yang penyanyinya kurang terkenal dan ada juga penyanyi yang tidak punya band.
Artinya, ada tokoh yang tak berafiliasi ke partai politik apa pun. "Ada juga yang bisa nyanyi, tapi enggak ada band-nya," kata Kalla, Selasa, 26 Februari 2013.
Kalla mencontohkan para penyanyi yang tak punya band itu seperti dirinya dan beberapa tokoh lain, yakni Dahlan Iskan dan Mahfud Md. Nama-nama itu, menurut dia, memiliki kemampuan untuk memimpin.
Hanya saja, Kalla melanjutkan, kendala yang mereka hadapi adalah belum menemukan partai yang cocok. "Tapi kita percaya, 2014 para penyanyi ini akan menemukan band-nya," kata Kalla lagi.
Salah satu grup band yang sedang bermasalah saat ini, kata Kalla, antara lain Partai Demokrat. "Kalau Demokrat, ya karena banyak masalah. Sekarang personelnya bercerai-berai," ujarnya. "Pemain basnya sudah tak ada, penyanyinya juga enggak ada."
Seperti diketahui, Ketua Umum Partai DemokratAnas Urbaningrum mengundurkan diri setelah KPK menetapkannya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan sport center Hambalang, Bogor, Jumat pekan lalu. Saat ini partai berlambang bintang mercy itu akan menggelar Kongres Luar Biasa untuk menentukan siapa pemimpin mereka.