TEMPO.CO, Jakarta - Penyerangan di Papua yang menewaskan delapan Tentara Nasional Indonesia ternyata juga memakan korban warga sipil. Setidaknya ada empat penduduk lokal yang meninggal dalam insiden itu. Kata Kepala Bagian Penerangan Markas Besar Kepolisian RI, Komisaris Besar Agus Rianto, keempat korban itu mati tertembak dalam penyerangan di Sinak.
"Informasi terakhir yang kami peroleh, satu TNI meninggal dunia di Tinggi Nambut. Sedangkan 11 meninggal di Sinak, Puncak Jaya, Papua," katanya di kantornya, Jumat, 22 Februari 2013.
Agus menjelaskan, dari 11 korban, delapan TNI, dan sisanya merupakan masyarakat sipil. Dengan demikian, jumlah korban meninggal menjadi 12 orang. "Selain itu, ada juga korban luka. Satu TNI dan empat korban sipil."
Akibatnya, satu dari empat kru penumpang mengalami luka tembak. Korban, Letnan Satu Tek Amang, tertembak pada tangan sebelah kiri. Kaca bagian tengah pesawat dan bagian depan juga tertembus peluru. "Hingga kini kami masih menunggu informasi lebih lanjut," ujar dia.
Pada Kamis, 21 Februari 2013, dua insiden penembakan terjadi di Papua. Penembakan pertama di posko Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya. Satu orang tewas, yakni Prajurit Satu Wahyu Prabowo. Penembakan kedua di Kampung Tangulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. Ada tujuh orang tewas dalam insiden ini.